Jakarta, CNN Indonesia -- Koalisi Merah Putih (KMP) menganggap negara melalui koalisinya, telah melakukan intervensi yang terstruktur terhadap Partai Golkar.
"Yang mengintervensi itu Menkopolhukam, negara yang melakukan intervensi. Ingat jangan terbalik," kata Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang juga petinggi dari KMP, kepada CNN Indonesia, Kamis (27/11).
Bahkan, Fahri mencium aroma balas dendam yang coba dilakukan salah satu partai dari Koalisi Indonesia Hebat (KIH), NasDem. Menurutnya, negara seperti dipakai oleh kepentingan kelompok untuk memuluskan upayanya. (Baca juga:
Titiek Soeharto: Agung Laksono Kenakan-kanakan)
"Skemanya jelas, Menkopolhukam kader NasDem terus menghalang-halangi, Golkar ketuanya sekarang bang Ical. Itu sangat jelas menggunakan kekuasaan untuk menggagalkan munas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menolak jika intervensi dilakukan oleh KMP agar Aburizal Bakrie tetap memimpin Golkar untuk lima tahun ke depan. Bantahan yang dilontarkan Fahri diiringi alasan pihaknya sebagai oposisi pemerintahan tidak memiliki alat tawar untuk bisa melakukan intervensi terhadap Golkar.
"Punya apa KMP? Kami tidak punya jabatan publik. Negara secara jelas, definitif melakukan intervensi," tegas Fahri.
Mundur saat Munas Golkar VIII di Riau 2009, Surya Paloh yang saat ini menjabat Ketua Umum Partai NasDem bersaing dengan Ical untuk memperebutkan kursi ketua umum Golkar. Paloh yang kemudian kalah dalam pemilihan ketua umum, lantas memisahkan diri dan membentuk Partai NasDem. "Silakan, jelas sangat definitif, Menkopolhukam menggunakan kekuasannya, dia kader NasDem," kata Fahri.