Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sepertinya tidak begitu tertarik dengan Boy Sadikin yang mewakili Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam bursa DKI-2.
"Saya pernah ngomong siapa yang saya pilih? Djarot, Bambang DH, Sarwo Handayani," kata priab yang akrab dipanggil Ahok ini kepada wartawan di Balai Kota Jakarta. Nama Boy, tidak Ahok sebut.
Walau begitu, bekas Bupati Belitung ini menyampaikan bahwa dirinya bukan tidak suka dengan Boy. Ia mengaku bahwa hubungannya dengan Boy pun baik-baik saja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya selalu ngomong kan, ini teori Abraham Lincoln, kalau kamu mau ngukur karakter sejati seseorang kasih dia kekuasaan. Kalau kamu belum pernah jadi pejabat, kamu bisa ngomong apa saja hebat. Tapi kalau kamu sudah jadi pejabat di sini ketahuan korupsi atau tidak,” tutur Ahok. “Nah kalau kelihatan nggak kelihatan kamu pilih yang mana? Kamu pilih yang belum berkuasa, kamu masih nebak-nebak lho. Kalau pilih yang berkuasa kan beda," lanjut dia.
Dalam calon pilihan Ahok tersebut, Djarot Syaiful Hidayat dan Bambang Dwi Hartono pernah memegang kekuasaan. Djarot merupakan mantan Wali Kota Blitar, sedangkan Bambang DH adalah bekas Wali Kota Surabaya.
"Makanya saya pernah ngajukan saya mau Bambang DH sama Djarot kalau boleh pilih. Yani juga saya pilih. Saya sudah sebutin yang saya pilih siapa. Kecuali minus artis," kata Ahok.
Kemarin, Ahok bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Megawati sudah mengetahui tipe calon pendampingnya dari yang ia usulkan seperti apa.
"Ya biasa lah ya kan saya liat berita. Seolah-olah Bu Mega menginginkan calon saya Boy Sadikin. Ya saya kaget, saya tahu ibu Mega orangnya bukan kayak begitu. Dia tahu yang berhak menentukan wakil gubernur itu siapa. Bukan ditentukan orang atau siapa," ujar Ahok.