PENCEGAHAN KORUPSI

Akhiri Masa Jabatan, Busyro Meminta Maaf Kepada Media

CNN Indonesia
Rabu, 17 Des 2014 00:59 WIB
Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas akhirnya resmi melepas jambatannya sebagai komisioner di lembaga antirasuah pada Selasa (16/12). 
Calon pimpinan KPK Busyro Muqoddas saat melakukan uji kelayakan di Komisi III DPR, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, (3/12). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas akhirnya resmi melepas jambatannya sebagai komisioner di lembaga antirasuah pada Selasa (16/12).

Dalam pertemuan sederhana bersama awak media di auditorium Gedung KPK, Busyro menyampaikan pesan dan permintaan maafnya selama menjabat di bawah kepemimpinan Abraham Samad.

"Semula saya punya istilah berpamitan dengan teman-teman media. Tapi saya tidak boleh menggunakan istilah pamitan oleh Pak Zulkarnain (petinggi KPK Lainnya)," kata Busyro di Auditorium Gedung KPK, Selasa (16/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Busyro mengaku banyak mendapat kritikan dari publik terutama media massa selama menjabat sebagai pimpinan KPK. Tidak sedikit pula media yang mendramatisir pernyataannya dalam setiap kali kesempatan wawancara.

Namun beragam tingkah polah awak media selama ini dianggap telah membantu Busyro untuk lebih mengenal dan mendekatkan diri dengan kecenderungan media massa.


Di mata Busyro, media adalah salah satu pilar demokrasi yang harus tetap berdiri tegak untuk menjadi penyambung lidah sekaligus corong suara yang bisa menggerakkan masyarakat.

Selama menjabat sebagai pimpinan KPK, Busyro mencatat sejumlah masukan terhadap gaya kepemimpinannya di lembaga antirasuah.

Tak sedikit orang memandang Busyro sebagai orang santun yang terlalu formil dengan gaya bahasa akademisnya yang dianggap terlalu 'melangit'.

Busyro tidak menampik dan malah mengamini pandangan tersebut. Baginya, gaya bahasa akademisi merupakan bawaan yang tak bisa dilepaskan dari tutur katanya.

Gaya kepemimpinan itu menjadi ciri yang tetap dipertahankan Busyro selama mengawal pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Tapi saya ini hanya bagian kecil dari para penegak hukum yang ada di KPK. Peran saya tidak memiliki arti apapun tanpa keberadaan mereka," kata Busyro.

Di akhir acara, wartawan KPK lantas memberikan cindera mata sebagai tanda kenang-kenangan berupa foto awak media saat berpose bersama Busyro di sebuah pertemuan di Yogyakarta.

Di balik foto, tulisan pesan dan kesan dari beberapa wartawan terdapat di karton putih yang melapisi bingkai.

Busyro menerima cindera mata itu dan menjanjikan bakal langsung memajang bingkai foto itu di rumahnya, Yogyakarta, Rabu (17/12) ini.

Tanpa meninggalkan gaya bahasa akademisnya yang melangit, Busyro menutup acara seraya berkata, "Tulisan-tulisan di bingkai ini menunjukkan semangat ruh ideologi kebebasan. Ini merupakan simbol dari kekuatan yang berlandaskan pilar demokrasi kerakyatan," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER