Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian menangkap seorang yang diduga terlibat dalam jaringan sindikat pelaku teror kelompok Badri asal Solo di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah.
"Pada hari Selasa, 23 Desember 2014 pukul 15.45 WIB telah dilakukan operasi penindakan terhadap DK," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie dalam keterangan tertulis, Rabu (23/12).
Yang dimaksud dengan DK adalah Dodi Kuncoro, pria kelahiran Solo, 4 Juni 1983, yang sehari-hari berprofesi wiraswasta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi tepatnya, dia ditangkap di Kampung Gambiran RT 02 RW 14 Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Menurut Ronny, selain diduga terlibat dalam jaringan sindikat pelaku teror kelompok Badri asal Solo, Dodi juga pernah melakukan pelatihan membuat komponen rangkaian elektronik pemicu bom di rumah Rudi alias Pak Tuek.
"Bersama kelompok Badri lainnya, Dodi juga pernah mengirim uang ke Poso sebesar Rp 1,5 juta untuk pelatihan militer kelompok MIT (Mujahidin Indonesia Timur) pimpinan Santoso," kata Ronny.
Untuk sementara, Kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap terduga untuk mendalami lebih jauh keterlibatannya dalam aksi-aksi terorisme tersebut.
Dalam sepekan sebelum Natal, Polri meringkus sejumlah orang yang terlibat aksi terorisme. Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror kembali kemarin menyebut melakukan penangkapan terhadap tersangka teroris yang terlibat dalam pelatihan di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh. Pria bernama Adi Margono yang ditangkap itu berperan sebagai perekrut peserta latihan militer.
Sebelumnya, Densus menangkap pria bernama Toni Saronggalo di Lamongan, Jawa Timur. Toni diduga adalah anggota kelompok radikal pimpinan Dulmatin.