Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menetapkan satu tersangka teroris bernama Muhammad Sibgotuloh (MS). MS disangka menyembunyikan Dulmatin dan Umar Patek saat mereka berada di Ambon, Maluku.
"Dia juga diduga mengadakan pelatihan teroris di Ambon. Itu yang sedang kami buktikan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie, di kantornya, Rabu (24/12).
MS sebelumnya telah menjalani pemeriksaan selama satu pekan. Dia merupakan satu dari 12 warga negara Indonesia yang diamankan Polisi Di Raja Malaysia saat hendak bertolak ke Suriah. MS sebelumnya pernah menjadi terpidana kasus terorisme.
"Dia diproses untuk kejahatan yang dulu. Kalau bicara ISIS, kami belum punya dasar hukum yang khusus menangani itu," kata Ronny.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 12 WNI yang dimaksud terdiri dari tiga laki-laki, empat orang perempuan, dan lima orang anak. Mereka diamankan di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia, karena berencana bepergian ke Suriah.
Muncul dugaan keterlibatan mereka dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditengarai kerap merekrut anggota dari berbagai negara.
Namun pihak Kepolisian mengungkapkan, dari mereka tidak ditemukan tanda-tanda yang menunjukkan keterlibatan dengan kelompok teroris tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menyebutkan, hingga tahun ini sekitar 300 WNI telah bergabung dengan ISIS. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa berusia 17 hingga 25 tahun.