EVAKUASI AIRASIA

Pertanyaan Di Balik Misteri Kecelakaan Pesawat di Indonesia

Aghnia Adzkia & Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Jumat, 02 Jan 2015 15:27 WIB
Kecelakaan pesawat terbang selalu menyisakan pertanyaan besar. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana kejadiannya? Kesalahan apa atau siapakah?
Meski kotak hitam belum ditemukan dan pihak KNKT masih melakukan investigasi penyebab jatuhnya QZ8501, beberapa pakar sudah mengeluarkan prediksi mereka terkait kecelakaan fatal tersebut.

Direktur Safety dan Standard Airnav Indonesia Wisnu Darjono mengatakan cuaca buruk bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan pesawat.

Hal itu dia sampaikan saat menemukan fakta bahwa pilot pesawat QZ8501 sempat melakukan permintaan kepada menara pengontrol udara di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan deviasi ke arah kiri sejauh tujuh mil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah meminta hal tersebut, pilot lalu meminta lagi kepada ATC Soetta untuk naik ke ketinggian 38 ribu kaki. Pihak ATC kemudian meminta pilot untuk menunggu selama dua menit karena mau melakukan pengecekan akibat padatnya lalu lintas udara saat itu.

Sebagaimana diketahui, pada saat bersamaan, dalam areal wilayah rute M635 yang dilalui QZ8501 terdapat pula 7 pesawat dari 4 maskapai penerbangan lainnya, yang terbang dalam ketinggian berbeda dari QZ8501.

Jarak 38 ribu kaki yang diminta oleh QZ8501 sudah diisi oleh pesawat lain, yakni AirAsia AWQ 602 tujuan Jakarta – Manado. Sementara itu, di ketinggian 34 ribu kaki, terdapat pesawat AirAsia AWQ 550 tujuan Denpasar-Kuala Lumpur.

“Setelah melakukan pengecekan traffic, kami lalu menghubungi ATC Singapura karena QZ8501 akan memasuki wilayah sana. Waktu yang dibutuhkan sekitar dua hingga tiga menit,” kata Wisnu menjelaskan.

Pertanyaan lantas muncul, mengapa permintaan untuk naik hanya disampaikan oleh pesawat QZ8501. Padahal, menurut keterangan BMKG, rute M635 yang dilewati oleh kedelapan pesawat,memiliki potensi pertumbuhan awan kumulonimbus. Kepala seksi data dan informasi BMKG Surabaya, Bambang Setiajid, mengatakan kalau bentuk awan dalam setiap ketinggian berbeda variasinya.

"Awan CB yang ada di ketinggian 32 ribu kaki bisa jadi sangat berbeda dengan awan potensi CB yang ada di ketinggian 29 ribu atau 34 ribu kaki," kata Bambang.

Pakar penerbangan Dudi Sudibyo mengatakan kemungkinan pesawat sempat terbang ke ketinggian 34 ribu kaki sebelum pihak ATC memberikan izin. Permintaan untuk naik ke atas katanya sangat wajar pasalnya semakin tinggi sebuah pesawat semakin irit bahan bakarnya.

“Setelah bergeser ke kiri dan mau naik ke 34 ribu ketinggian lantas terjadi sesuatu,” kata Dudi.

Dudi memprediksikan pesawat kehilangan daya dan pilot berusaha melakukan proses recovery pada penerbangan namun tidak berhasil dan terjerembab ke bawah.

“Analisa saya, setelah kejadian tersebut, pilot masih berusaha untuk melakukan pendaratan darurat di air,” kata dia.

Hal tersebut diutarakannya melihat adanya penemuan berupa pintu darurat, pelampung penyelamat dan tabung untuk mengisi pelampung penyelamat. Tak hanya itu, Dudi juga menilai tidak bekerjanya sistem ELT pada QZ8501 juga diperkirakan akibat tidak adanya benturan keras antara pesawat dengan lautan.

“Kalau menghujam langsung dengan hidung menukik, pasti ELT langsung menyala sinyalnya. Hari pertama gak dilihat seperti itu,” kata dia menjelaskan.

Sementara itu, Fauzie Ervhan, seorang pilot senior di pesawat jet pribadi pengusaha ternama berinisial T.W, mengatakan prediksinya, QZ8501 terjatuh seperti kejadian AirFrance pada dua tahun silam.

“Hasil investigasi menunjukkan adanya kerusakan pada alat pembaca radar pesawat akibat cuaca buruk,” kata dia menjelaskan.

Dalam cuaca buruk, awan kumulonimbus (CB) yang berbentuk es batu dan sangat dingin, bisa masuk ke dalam mesin pembaca cuaca pesawat dan menyebabkan tersumbatnya mesin. Tak hanya itu, es batu tersebut jika masuk ke dalam pipa mesin bisa membuat matinya mesin,

“Saat radar cuaca mati, sangat kecil kemungkinan pesawat meminta untuk kembali ke base. Pasti terus jalan, pesawatnya,” ujar dia.

Bagaimana tubuh korban bisa diidentifikasi?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5 6
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER