Tim Disaster Verification Identification (DVI) Rumah Sakit Bahyangkara Polda Jawa Timur di Surabaya akan membantu mengidentifikasi jenazah yang diterbangkan dari Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Untuk membantu proses identifikasi, keluarga para korban diminta untuk membawa foto para korban dan menyediakan contoh DNA. Data yang terkumpul dari keluarga korban kemudian disebut dengan data ante-mortem. Selanjutnya, data dicocokkan dengan data post-mortem yakni data yang melekat di tubuh jenazah.
Kendati demikian, identifikasi korban merupakan sebuah tugas berat. Bisa jadi, tubuh mereka tidak lagi utuh dan hancur. Koordinator Tim SAR Pangkalan Bun Marsekal Muda Sunarbowo Sandi memastikan, delapan korban yang berhasil ditemukan dan diterbangkan ke Surabaya dalam keadaan utuh. Sementara satu korban lainnya yang kini berada di pangkalan Bun, belum dapat dipastikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu jenazah sudah berhasil diidentifikasi. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jatim Kombes Pol Budiono menuturkan korban yang berhasil didentifikasi bernama Hayati Lutfiah Hamid.
Sore tadi, pihak kepolisian menyerahkan jenazah kepada pihak Air Asia. Kemudian, AirAsia menyerahkan jenazah dan sertifikat kematian ke keluarga korban di Sidoarjo, Jawa Timur. Malam tadi, pemakaman berlangsung dengan khidmat.
(utd/sip)