Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menyatakan kemungkinan masih banyak korban AirAsia QZ8501 yang terjebak di dalam badan pesawat. Oleh sebab itu pada hari kesembilan evakuasi QZ8501 ini, Senin (5/1), pencarian difokuskan pada penemuan korban dan kotak hitam.
"Kami cari bagian pesawat yang besar karena ada kemungkinan masih banyak korban terjebak dalam badan pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Soelistyo di kantor pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta.
Sampai saat ini, total ada 37 jenazah korban QZ8501 yang telah dievakuasi. Sementara pesawat nahas tersebut ditumpangi oleh 162 orang, terdiri dari 155 penumpang dan 7 kru termasuk pilot-kopilot. (Baca:
Kapal Malaysia Evakuasi 3 Jenazah, Total 37 Sudah Ditemukan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengeluarkan badan pesawat dari kedalaman samudera, Basarnas menyatakan pesawat bisa diangkat dengan bantuan balon mengapung atau
floating balloon. "Ada itu alatnya meski bukan punya Basarnas, tak usah khawatir," kata Soelistyo.
Alat tersebut, ujar Soelistyo, dimiliki oleh TNI Angkatan Laut, SKK Migas, dan anak perusahaan Total. "Mereka sudah sampaikan kepada saya bahwa alat itu bisa digunakan kapan saja diperlukan," katanya.
Meski demikian saat ini Basarnas masih fokus pada evakuasi korban. "(Mengangkat badan pesawat) itu tujuan berikutnya. Tujuan utama sekarang adalah bagaimana mencari dan mengevakuasi korban," ujar dia.
Sementara mengenai penemuan objek yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ8501, Basarnas masih melakukan konfirmasi. "Lima objek itu akan kami angkat bila ada hubungannya dengan pencarian. Kalau tidak, ya buat apa," kata Soelistyo.
Tim gabungan SAR sejauh ini menemukan lima objek yang diduga bagian dari pesawat AirAsia QZ8501 dengan dimensi cukup besar, yakni 18 x 5,4 x 2,2 meter; 12,4 x 0,6 x 0,5 meter; 9,4 x 4,8 x 0,4 meter; 7,2 x 0,9 x 0,5 meter; serta 9,8 x 1,1 x 0,4 meter.
(utd/agk)