EVAKUASI AIRASIA

Basarnas: Negara Mana Bisa Cepat Cari Lokasi Pesawat Celaka?

Yohannie Linggasari | CNN Indonesia
Senin, 05 Jan 2015 18:59 WIB
Kecepatan Indonesia dalam menemukan serpihan dan korban AirAsia QZ8501 menjadi catatan prestasi tersendiri. Basarnas menegaskan telah bertindak profesional.
Evakuasi korban AirAsia QZ850 di KRI Banda Aceh. (Reuters/Adek Berry)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menyatakan telah bertindak profesional dan memenuhi standar dalam mengevakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Minggu (28/12). (Baca: Hari Itu, Pesawat Belok ke Arah Laut Lalu Ditelan Kabut)

“Menurut saya, proses evakuasi jenazah sudah steril. Kami sudah maksimal,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Soelistyo di kantor pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta, Senin (5/1).

Basarnas pun memiliki lemari pendingin atau cold storage untuk menyimpan jenazah guna memperlambat proses pembusukan. “Anggota Basarnas juga dilengkapi sarung tangan khusus, pakaian khusus, serta masker khusus saat mengevakuasi jenazah,” ujar Soelistyo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Soelistyo menyatakan bangga dengan kinerja timnya. Kecepatan Basarnas dalam menemukan lokasi jatuhnya QZ8501 menjadi prestasi tersendiri. Hanya dalam waktu tiga hari, Indonesia dapat menemukan serpihan dan korban QZ8501.

“Coba sebutkan kepada saya, negara mana yang bisa mencari lokasi kecelakaan pesawat dalam tiga hari? Kalau ada, beritahu saya," kata dia.

Namun Basarnas tak lupa mengapresiasi kinerja pihak lain yang membantu proses evakuasi QZ8501. “Pemda setempat banyak membantu penyediaan kebutuhan harian. Pertamina dan SKK Migas juga membantu penyediaan bahan bakar,” ujarnya. (Baca: Tim Pencari Dapat Pasokan BBM Tambahan)

Hingga hari kesembilan pencarian ini, sudah 37 korban yang berhasil dievakuasi dari total 162 orang di dalam pesawat. Diduga masih banyak korban yang berada dalam badan pesawat. (Baca: Kemungkinan Banyak Korban Terjebak di Badan Pesawat) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER