Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPR Trimedya Panjaitan menyatakan uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) terhadap calon tunggal Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan bakal batal apabila Presiden Joko Widodo pagi ini mengirimkan surat penarikan pencalonan Budi ke DPR. Uji kelayakan rencananya digelar pukul 09.00 WIB, Rabu (14/1).
“Kami tergantung Presiden. Kalau Presiden menarik (pencalonan Budi Gunawan) lewat surat, maka (uji kelayakan) batal,” kata Trimedya kepada CNN Indonesia.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP itu mengatakan, saat ini pun dia telah tiba di DPR dan tengah menuju Komisi III, tempat digelarnya proses uji kepatutan dan kelayakan terhadap Budi Gunawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“
Fit and proper test itu proses politik, dilakukan karena surat (pengajuan calon Kapolri) dari Presiden. Kalau pencalonan ditarik, ya batal,” ujar Trimedya.
Budi Gunawan yang merupakan kandidat tunggal Kapolri itu kemarin siang, Selasa (13/1), ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai tersangka dalam kasus rekening gendut.
KPK menyatakan menemukan dua alat bukti atas dugaan korupsi terhadap mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu. "Komjen BG tersangka kasus Tipikor saat menduduki jabatan Kepala Biro Pembinaan Karier," kata Ketua KPK Abraham Samad.
Penyidik KPK menemukan transaksi tidak wajar dan telah melakukan penyelidikan sejak Juli 2014. "KPK melakukan penyidikan setengah tahun lebih terhadap kasus transaksi mencurigakan," kata Samad.
Dugaan rekening gendut Budi Gunawan mengemuka ketika PPATK melakukan penelusuran pada 2010 terhadap sejumlah pejabat polisi, termasuk Budi. Dari hasil penelusuran itu, ditemukan ada indikasi tak wajar dalam rekening Budi Gunawan.
Temuan tersebut telah dilaporkan PPATK kepada Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan Agung sebagai pihak yang berwenang untuk mengklarifikasi dan menindaklanjutinya. Polri kemudian melakukan penelusuran internal yang berujung pada kesimpulan bahwa rekening Budi Gunawan adalah wajar dan merupakan hasil bisnis dia.
Budi Gunawan saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Jenderal bintang tiga itu dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pernah menjadi ajudan Megawati pada 2001-2005. Budi juga sempat menduduki jabatan Kapolda Jambi dan Kapolda Bali.
(agk)