Jakarta, CNN Indonesia -- Delapan mantan Kapolri mendatangi Mabes Polri, Selasa (20/1). Delapan jenderal purnawirawan itu datang untuk memberi nasihat pada Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
Badrodin saat ini adalah orang nomor satu di tubuh Polri pasca kekosongan di pucuk pimpinan Polri. Kapolri sebelumnya, Jenderal Sutarman, sudah diberhentikan. Sementara pengganti yang dicalonkan belum dilantik karena tersandung kasus korupsi. (Baca
Istana: Badrodin Bukan Plt, Cuma Jalankan Tugas Kapolri)
Menurut Badrodin, para mantan Kapolri memberikan masukan terkait masalah yang dialami Korps Bhayangkara saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delapan mantan Tri Brata 1 yang hadir dalam pertemuan itu adalah Widodo Budidarmo, Awaludin Djamin, Roesmanhadi, Rusdihardjo, Dai Bachtiar, Sutanto, Bambang Hendarso Danuri, dan Timur Pradopo.
"Siang ini kami diberi nasihat oleh sesepuh Polri bagaimana agar bersikap menghadapi permasalahan macam ini," kata Badrodin usai pertemuan tersebut.
Masalah yang dimaksud Badrodin adalah terjeratnya calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan dalam masalah hukum, dan persoalan soliditas di tubuh Polri. (Baca:
Budi Waseso Gantikan Suhardi Jadi Kabareskrim Polri)
Badrodin mengakui opini yang berkembang di tegah masyarakat saat ini dapat memengaruhi kinerja Polri. "Oleh karena itu kami diingatkan agar tugas pokok Polri untuk melindungi dan melayani masyarakat harus tetap berjalan," kata dia.
Sebelum bertemu para purnawirawan Polri tersebut, Badrodin telah mengumpulkan pejabat-pejabat Polri. Seluruh kapolda, perwira tinggi, dan perwira menengah dilkumpulkan untuk menyamakan persepsi tentang apa yang harus dilakukan ke depan.
Korps Bhayangkara saat ini belum memiliki Kapolri definitif. Isu perpecahan menyeruak pasca ditetapkannya Budi Gunawan sebagai tersangka oleh KPK. Hal ini yang membuat ia urung dilantik oleh Presiden sebagai Kapolri.
Meski belum melantik Budi, Presiden memilih tak mempercayakan kursi Kapolri untuk tetap diduduki oleh Jenderal Sutarman. Ia menunjuk Badrodin untuk melaksanakan tugas harian Kapolri meski status Pelaksana Tugas tak diberikan pada Badrodin. (Baca:
Istana Sebut Badrodin Bukan Plt, DPR Tetap akan Surati Jokowi)
Selain itu, Bareskrim Polri juga mengalami pergantian pimpinan. Komisaris Jenderal Suhardi Alius tanpa alasan yang jelas dicopot dari jabatannya. Jabatan strategis tersebut selanjutnya dipercayakan pada Inspektur Jenderal Budi Waseso.
Suhardi kini tak berkantor di Markas Besar Polri di Jalan Trunojoyo. Ia diperbantukan ke Lembaga Ketahanan Nasional sebagai Sekretaris Utama. Meski serah terima jabatan Kabareskrim baru diadakan kemarin (19/1), Suhardi sudah mengosongkan kantornya sejak Jumat pekan lalu.
(sur/agk)