Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi yang ditodong pistol oleh orang tak dikenal di sekitar Gedung KPK, Selasa malam (10/2), kini diungsikan dari rumah mereka demi keamanan. Pasalnya, si penodong telah menguntit sejak dari rumahnya. Artinya, entah siapa pelakunya, dia tahu persis tempat tinggal sang pegawai KPK.
Hal tersebut dibenarkan oleh sumber internal CNN Indonesia di KPK. Menurutnya, peristiwa teror terhadap KPK benar terjadi, bukan bualan untuk mencari simpati publik seperti yang dituduhkan sebagian orang.
Selasa malam itu, seorang suami dari pegawai KPK yang hendak menjemput istrinya di Kantor KPK, ditodong pistol oleh orang tak dikenal berbadan tegap usai memarkir mobil di di bahu jalan samping kanan kantor KPK yang biasa dijadikan tempat parkir. (Baca kronologinya:
Selasa Malam, Keluarga Pegawai KPK Ditodong Pistol)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana saat itu memang cukup sepi. Penerangan temaram, hanya mengandalkan pedar lampu merkuri. Sontak sang suami yang ditodong itu lari tunggang-langgang menuju pos satpam KPK. Namun ketika petugas jaga mengecek lokasi penodongan, pelaku sudah tak ada.
Keesokannya, Rabu (11/2), KPK menambah pengamanan dan kamera pengawas atau CCTV. Sedikitnya lima CCTV tambahan dipasang di area luar halaman Gedung KPK, salah satunya di pintu masuk samping KPK yang tak jauh dari lokasi penodongan.
Merasa sungguh terancam, Rabu malam Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan teror itu ke publik meski tak secara detail. “Stadium ancaman sangat eskalatif karena menyangkut nyawa. Ancaman serius itu bukan hanya menimpa staf dan karyawan, tapi sudah melebar ke keluarga,” kata dia.
KPK pun langsung menghubungi Presiden Jokowi, Polri, Tim 9, dan Komnas HAM terkait ancaman itu. Pegawai KPK yang diteror itu –tak hanya satu– juga secara resmi mengadukan teror terhadap mereka dan keluarga mereka kepada Komnas HAM.
Komnas HAM akan menggelar investigasi atas laporan teror itu dengan meminta keterangan dari saksi dan korban. "Per Kamis kemarin (12/2), sudah ada empat pegawai KPK yang melapor ke kami. Dari empat itu, satu orang punya data lebih lengkap. Dia diteror sekeluarga. Anak istrinya juga diteror. Ini beda dengan kasus pegawai yang suaminya ditodong pistol," kata Komisioner Komnas HAM Sandra Moniaga.
Sementara Presiden Jokowi memerintahkan pelaku teror ditangkap. Jokowi telah bertemu dengan pimpinan KPK dan Polri untuk membicarakan teror tersebut. Mereka membahas perlindungan yang akan diberikan pemerintah kepada para penyidik KPK.
(agk)