Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi telah berkomunikasi dengan Kepolisian Republik Indonesia soal rentetan teror yang menimpa mereka. Wakil Ketua KPK Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja bertemu langsung dengan Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.
Dari hasil pertemuan tersebut, kedua lembaga penegak hukum sepakat untuk bersama-sama mengantisipasi agar hal serupa tak terulang. "Teror ini sudah kami koordinasikan. Intinya kami sama-sama menjaga situasi," kata Zul, panggilan Zulkarnain, Jumat (13/2).
Menurut Zul, KPK dan Polri saat ini berupaya mengembalikan situasi agar kondusif bagi kedua belah pihak. Kedua institusi tak menghendaki adanya tindakan-tindakan yang memperkeruh suasana selama proses hukum terhadap petinggi dua lembaga berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, saat ini seluruh pimpinan KPK dilaporkan ke Polri atas berbagai tuduhan. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto bahkan telah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara petinggi Polri Komjen Budi Gunawan yang sempat diajukan Presiden Jokowi sebagai Kapolri, ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus rekening gedut.
"Kami sama-sama menjaga agar situasi kondusif. Jadi tidak boleh ada yang bertindak tanpa diketahui pimpinan. Kami harap semua sama-sama bisa menahan diri," ujar Zul.
Kronologi terorSelasa malam (10/2), suami pegawai KPK yang hendak menjemput istrinya di Gedung KPK merasa dikutit oleh sepeda motor sejak berangkat dari rumah. Ada dua motor yang membuntutinya. Di tengah perjalanan, salah satu motor itu memepet mobil suami karyawan KPK itu. Motor tersebut ditumpangi oleh dua orang.
Suami pegawai KPK itu tetap melanjutkan perjalanan dengan waswas. Setibanya di KPK pukul 21.00 WIB, mobil dia parkirkan di ruas jalan samping kanan kantor KPK. Suasana saat itu cukup sepi. Bahu jalan yang biasa digunakan sebagai lahan parkir mobil pun telah mulai lengang. Penerangan temaram, hanya mengandalkan pedar lampu merkuri.
Tiba-tiba salah satu penumpang motor turun dan berjalan ke depan mobilnya. Terlihat ia dan rekannya yang berada di motor sama-sama berbadan tegap. Suami pegawai KPK itu pun turun dari mobil, ingin bertanya ada apa gerangan.
Namun tak disangka, orang yang berjalan ke depan mobilnya mengeluarkan sepucuk pistol dari pinggang, menodongkannya ke arah dia. Dia pun lari tunggang-langgang ke petugas jaga di pos satpam KPK.
Dia dan istrinya yang pegawai KPK akhirnya pulang ke rumah mereka dikawal petugas Kepolisian dari Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya yang sehari-harinya mengamankan areal Gedung KPK. Kini mereka diungsikan dari rumah mereka.
KPK kini menambah pengamanan dan kamera pengawas atau CCTV. Sedikitnya lima CCTV tambahan dipasang di area luar halaman Gedung KPK, salah satunya di pintu masuk samping KPK yang tak jauh dari lokasi penodongan.
Teror bukan menimpa satu pegawai KPK saja. Dari beberapa orang yang menerima teror, empat di antaranya telah resmi melaporkan ancaman terhadap mereka dan keluarga mereka ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Satu pelaku teror, menurut Komnas HAM, telah berhasil diidentifikasi berkat rekaman CCTV.
(utd/agk)