Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyatakan lembaga penegak hukum di Indonesia harus bisa menjalin konsolidasi hubungan yang baik. Sinergi itu diperlukan agar Polri, KPK, dan Kejaksaan Agung bisa mengemban penegakan hukum tanpa harus gontok-gontokan.
Pernyataan itu disampaikan Yasonna saat menyambangi Gedung KPK, Senin (2/3). Kedatangan dirinya ke KPK adalah untuk berkoordinasi merumuskan jalinan komunikasi dan kerja sama yang baik antarlembaga penegak hukum.
"Jadi jangan sampai seperti kemarin itu, seperti permainan
smack down dalam octagon, saling pukul. Sekarang ini kami mau sinergikan dengan baik," ujar Yasonna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yasonna mengatakan, penegakan hukum di Indonesua seharusnya bisa dijalin dengan harmonisasi dan keserasian antarlembaga. Sebagai upaya pewujudannya, Yasonna menegaskan perlunya nota kesepahaman di antara tiga lembaga penegak hukum Indonesia.
"Kami akan mencari kerangka pijak bersama agar terjalin saling pengertian. Kalau perlu aturan MoU bersama kami akan lakukan," kata Yasonna.
Kedatangan Yasonna ke Gedung KPK adalah untuk menjalin komunikasi dengan jajaran pimpinan KPK. Selain Yasonna, turut hadir pula Wakapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti, jaksa Agung H.M Prasetyo, dan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdjiatno.
Mereka semua datang secara bergiliran sejak pukul 10.45 WIB. Tak satu pun dari para petinggi itu yang menjelaskan detail materi pertemuan. Semua kompak mengatakan, pertemuan mereka di Gedung KPK hanya sebatas koordinasi dan silaturahmi.
(obs)