Nazaruddin Beri Kesaksian soal Aliran Dana Grup Permai

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mar 2015 21:23 WIB
Nazar yang bersaksi untuk dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Universitas Udayana ini membeberkan dana Grup Permai.
Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat yang telah menjadi terpidana korupsi. (Detik Foto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin menjalani pemeriksaan selama delapan jam di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (17/3). Nazar yang bersaksi untuk dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Universitas Udayana ini membeberkan dana Grup Permai.

Nazaruddin keluar dari kantor lembaga antirasuah pukul 19.47 WIB. Dia langsung dihujani beragam pertanyaan dari awak media perihal pemeriksaan hari ini.

"Tentang uang dari Permai Grup, feenya pernah dikasih ke mana. Feenya pernah dikumpulkan di Fraksi Demokrat, dibagikan kepada ketua-ketua fraksi yang waktu itu dukung angket pajak. Salah satunya Ketua Fraksi PKB," ujar Nazar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nazar, Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa yang dia maksud adalah Marwan Jafar yang kini menjabat Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal.

Selain Marwan, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat Eddhie Baskoro atau Ibas juga pernah disebut Nazar telah menerima sejumlah aliran dana dari proyek pengadaan ini. "Mas Ibas banyak terima duit dari PT Permai," ujar Nazar.

Pada 12 Februari lalu, Nazar telah dipanggil penyidik KPK untuk memberikan keterangan yang sama terkait kasus yang menjerat Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Udayana sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Made Mergawa (MDM).

Made Mergawa bersama dengan Marisi Matondang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Khusus Pendidikan Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana tahun 2009 senilai Rp 16 miliar. Proyek itu mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp 7 miliar. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER