Ingin Warga Aktif Ajukan Usulan, Ahok akan Pakai e-Musrenbang

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2015 08:39 WIB
Sistem ini akan membuat warga bisa berpartisipasi usul dan melihat rencana pembangunan sejak kelurahan hingga provinsi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) dan Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kanan) saat acara Pengambilan Sumpah Jabatan dan Pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Rabu (17/12).(ANTARA /Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksanaan musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di DKI Jakarta akan menggunakan sistem elektronik dalam beberapa waktu mendatang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penggunaan sistem e-musrenbang dapat menambah efektivitas usulan pembangunan dari masyarakat di tiap kelurahan yang selama ini kerap terhenti di tengah jalan.

Jika sistem e-musrenbang telah digunakan, maka usulan rencana pembangunan dari tingkat kelurahan, kecamatan, kotamadya, hingga provinsi dapat terlihat secara nyata oleh masyarakat. Para pemimpin di tiap tingkat pemerintahan juga dapat mengetahui masalah yang muncul dalam proses input hasil musrenbang di daerahnya masing-masing.

"E-musrenbang berlaku di kelurahan, kecamatan, kotamadya, dan provinsi menyambung semua. Nanti dapat diketahui penyebab usulan dari satu kelurahan ditolak semua itu kenapa? Pegawai kelurahan bisa mengerti kenapa usulannya ditolak," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya, dari kelurahan (hasil musrenbangnya) mau diberikan ke kecamatan atau ke kotamadya. Nanti jika (usulan dari kelurahan) hilang di tengah jalan bisa ditanyakan penyebabnya. Jadi, nanti mereka bisa tahu siapa yg menghilangkan hasil musrenbang. Yang menghilangnya nanti juga bisa dipanggil untuk menjelaskan," jelas Ahok.

Menurut Ahok, hingga saat ini kerap terjadi masalah dalam hal penyerapan hasil musrenbang dari tiap kelurahan ke tingkat pemerintah diatasnya. Hilangnya usulan-usulan hasil musrenbang di tingkat bawah tersebut berdampak pada terhambatnya pembangunan maupun pengadaan barang di lokasi-lokasi yang dihilangkan hasil musyawarahnya.

Pembangunan yang terhambat karena penyaluran hasil musrenbang yang tidak tepat, dikatakan oleh Ahok, menjadi sebab rendahnya minat masyarakat DKI Jakarta untuk mengikuti proses musyawarah di Ibukota. Oleh karena itu, mantan Bupati Belitung Timur itu berharap penggunaan e-musrenbang dapat meningkatkan kembali gairah warga Jakarta untuk turut aktif membangun wilayahnya masing-masing.

"Kalau musrenbang yang dahulu tidak jelas. (Usulan) ada yang hilang, ya, hilang saja. Akhirnya pegawai kelurahan, kemudian lurah, dimarahin sama masyarakat. Mereka pun berpikir untuk apa ikut musrenbang? akhirnya masyarakat malas (ikut) musrenbang. 2016 akan lebih sempurna sistem e-musrenbangnya karena kita sudah mulai dari awal," ujar Ahok. (hel)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER