Jakarta, CNN Indonesia -- Terdakwa kasus pencucian uang Anas Urbaningrum punya kegiatan rutin untuk mengusir rasa jenuhnya selama mendekam di Rumah Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bekas Ketua Umum Partai Demokrat itu menghabiskan waktu luangnya dengan menulis di balik terali besi Hotel Prodeo.
Kolega karib yang kerap menjenguk Anas, Gede Pasek Suardika, mengatakan bahwa menulis telah lama jadi hobi Anas. Anas menuangkan pemikirannya dengan tulisan tangan dan sebagian diberikan kepada kerabat atau kuasa hukum untuk kemudian disebarluaskan ke publik.
"Dia kadang menulis artikel, terkadang juga membuat kultwit, macam-macam. Semua ditulis dengan tangan," ujar Pasek usai menjenguk Anas di Rutan KPK, Kamis (26/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasek tidak terlalu mengetahui tulisan atau artikel apa yang saat ini tengah digarap oleh Anas. Namun dia mengaku pernah mendapati Anas menulis soal pewayangan.
Selain menulis, Anas juga biasa menghabiskan waktunya dengan berkelakar bersama tahanan lain dengan tujuan saling menghibur di waktu senggang. Beberapa di antaranya adalah terdakwa penerima hadiah di Kementerian ESDM, Sutan Bhatoegana, dan terdakwa kasus suap jual beli gas alam, Fuad Amin Imron.
Pasek mengaku pernah diceritakan oleh Anas soal gurauan di antara sesama tahanan. Mendengar cerita-cerita anekdot itu, Pasek lantas memberi saran kepada koleganya untuk membukukan kumpulan cerita lucu yang didapat dari obrolan sesama tahanan.
"Saya bilang kepada Anas, 'Mas bikin saja buku 'Mati Ketawa di Rutan KPK'," ujar Pasek berkelakar kepada Anas.
Kepada Anas, Pasek mengatakan idenya itu bisa menjadi semacam buku terapi psikologis bagi para tahanan yang mendekam di Rutan KPK. Anas pun berniat mengumpulkan pengalaman dan cerita-cerita lucu itu.
Selain menjenguk, niatan Pasek menemui Anas adalah untuk meminta saran dan arahan tentang niatannya maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Demokrat. Pasek menganggap ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari Anas karena memiliki pemikiran dan strategi politik yang tajam.
"Tapi satu pelajaran penting yang saya dapat dari Anas adalah kesabaran," uar Pasek.
(utd/pit)