Jakarta, CNN Indonesia -- Densus 88 berhasil menembak mati lagi satu anggota Kelompok Teroris Daeng Koro. Satu anggota itu disebutkan oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Farid alias Ibrahim.
"Dia ditembak mati sekitar jam 5 sore kemarin," kata Badrodin saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (5/4).
Badrodin menjelaskan bahwa sebelum ditembak mati, Farid terpisah dari kelompoknya. Dia berhasil dipojokkan di kilometer 16, Gunung Sakinah Jaya. Bersama dia, Badrodin menyebutkan bahwa ditemukan juga senjata dan bom. Badrodin menyatakan, jenazah Farid sudah dibawa ke Mapolda Sulawesi Tengah. Polisi kini tengah berupaya melakukan proses identifikasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, polisi menyatakan tokoh penting kelompok teroris Santoso, Daeng Koro, diduga tewas dalam baku tembak antara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dengan terduga teroris jaringan itu di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). (Baca juga:
Badrodin Nyatakan Tewasnya Daeng Koro Lemahkan Santoso)
Sebelumnya, Densus terlibat kontak senjata sekitar satu jam dengan 12 orang tak dikenal di Pegunungan Sakina Jaya. Baku tembak disertai ledakan bom dari kelompok yang melakukan perlawanan itu.
Kejadian bermula dari laporan warga yang melihat enam orang tak dikenal di sekitar kediaman mereka selepas salat Jumat. Warga kemudian melaporkan keberadaan orang-orang tersebut ke Mapolres Parimo.
Tim Densus 88 Antiteror lalu melakukan penyisiran dan melihat sekitar 12 orang tak dikenal. Saat itu tembakan peringatan dilepas, dan kelompok tersebut membalas dengan rentetan tembakan.
Dari baku tembak tersebut, Densus menyita barang bukti dua pucuk senjata laras panjang jenis M-16 dan satu pucuk senjata rakitan.
Juga sebuah bom lontong, ratusan amunisi, GPS, 2 buah handphone dan peta Sulawesi.
Baca Fokus :
Akhir Perlawanan Daeng Koro (hel)