Polisi Tembak Mati Lagi Satu Anggota Daeng Koro

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Minggu, 05 Apr 2015 13:57 WIB
Terduga teroris itu bernama Farid alias Ibrahim ditembak usai terpisah dari kelompoknya pada Sabtu (4/4) kemarin.
Sejumlah personil Inafis memeriksa tempat kejadian perkara tewasnya salah satu teroris anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso usai baku tembak antara Densus 88 Anti Teror Polri, Brimob dengan sedikitnya 12 orang teroris, di pegunungan desa Sakina Jaya kecamatan Parigi Utara, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). (ANTARA/ ZAINUDDIN MN)
Jakarta, CNN Indonesia -- Densus 88 berhasil menembak mati lagi satu anggota Kelompok Teroris Daeng Koro. Satu anggota itu disebutkan oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai Farid alias Ibrahim.

"Dia ditembak mati sekitar jam 5 sore kemarin," kata Badrodin saat dihubungi CNN Indonesia, Minggu (5/4).

Badrodin menjelaskan bahwa sebelum ditembak mati, Farid terpisah dari kelompoknya. Dia berhasil dipojokkan di kilometer 16, Gunung Sakinah Jaya. Bersama dia, Badrodin menyebutkan bahwa ditemukan juga senjata dan bom. Badrodin menyatakan, jenazah Farid sudah dibawa ke Mapolda Sulawesi Tengah. Polisi kini tengah berupaya melakukan proses identifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, polisi  menyatakan tokoh penting kelompok teroris Santoso, Daeng Koro, diduga tewas dalam baku tembak antara Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri dengan terduga teroris jaringan itu di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Jumat (3/4). (Baca juga: Badrodin Nyatakan Tewasnya Daeng Koro Lemahkan Santoso)

Sebelumnya, Densus terlibat kontak senjata sekitar satu jam dengan 12 orang tak dikenal di Pegunungan Sakina Jaya. Baku tembak disertai ledakan bom dari kelompok yang melakukan perlawanan itu.

Kejadian bermula dari laporan warga yang melihat enam orang tak dikenal di sekitar kediaman mereka selepas salat Jumat. Warga kemudian melaporkan keberadaan orang-orang tersebut ke Mapolres Parimo.

Tim Densus 88 Antiteror lalu melakukan penyisiran dan melihat sekitar 12 orang tak dikenal. Saat itu tembakan peringatan dilepas, dan kelompok tersebut membalas dengan rentetan tembakan.

Dari baku tembak tersebut, Densus menyita barang bukti dua pucuk senjata laras panjang jenis M-16 dan satu pucuk senjata rakitan.
Juga sebuah bom lontong, ratusan amunisi, GPS, 2 buah handphone dan peta Sulawesi.

Baca Fokus : Akhir Perlawanan Daeng Koro (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER