Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perhubungan dan Angkasa Pura menggelar investigasi atas insiden penyusupan Mario Stevan Ambarita di roda pesawat, Selasa petang (7/4). Mario ditangkap petugas Bandara Soekarno-Hatta beberapa saat setelah pesawat Garuda Indonesia yang ia tumpangi secara gelap, mendarat di Soetta usai penerbangan dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau.
Saat ini Mario masih diperiksa intensif oleh penyidik otoritas Bandara Soetta. Hari ini juga, Rabu (8/4), PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim II mengirim tim ke Pekanbaru untuk menyelidiki keamanan bandara tersebut sekaligus mencari tahu bagaimana Mario sampai bisa menyelundul ke ruang roda pesawat.
“Kami sedang meneliti bandara. Kami kirim tim ke Syarif Kasim,” kata Direktur Operasional dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata menyatakan pihaknya sedang mengecek apakah ada kelalaian atau pelanggaran dalam prosedur operasi standar (SOP) penerbangan terkait.
“SOP sudah dijalankan atau belum, ada kelalaian atau tidak, sudah benar atau tidak, atau mungkin ada hal yang seharusnya dilakukan tapi tidak dilakukan. Semua harus dicek sehingga diketahui kenapa kok bisa sampai ada orang menyusup ke roda pesawat,” kata Barata kepada CNN Indonesia.
Barata tak mau langsung menyalahkan otoritas bandara, sebab menurutnya, apabila pelaku sudah memiliki niat buruk, maka keamanan secanggih apapun bisa ditembus. “Misal sudah dipagar tapi dia melompat dengan cara tertentu, maka tetap lolos. Seperti mobil yang sudah dikunci ganda tapi tetap bisa dibobol karena ada ada niat penjahat untuk merampok,” kata dia.
Secara terpisah, Vice Corporate Communications Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan Mario telah merancang aksinya selama sepuluh hari terakhir. Pada hari-hari itu, dia mengamati dengan cermat Bandara Sultan Syarif Kasim II, termasuk saat pesawat-pesawat mendarat dan lepas landas.
Mario pun menggunakan internet untuk mempelajari cara menyelundup ke roda pesawat. Bukan perkara yang terlalu sulit, sebab kasus penumpang gelap di roda pesawat kerap terjadi di berbagai belahan dunia.
Mario diketahui masuk ke roda pesawat dari ujung landasan Bandara Sultan Syarif Kasim II, saat pesawat berhenti lima menit di sana sebelum lepas landas menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Pujobroto, Mario telah tinggal di Pekanbaru selama 21 tahun. Namun ia lahir di Jakarta dan amat ingin pergi ke Jakarta. (Baca:
Aksi Gila Mario Menyusup ke Roda Pesawat demi Bertemu Jokowi)
(agk)