Mario Menyusup ke Roda Pesawat, DPR Tuntut Bandara Diaudit

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 12:02 WIB
Komisi V Bidang Perhubungan DPR menganggap ada keteledoran Bandara Sultan Syarif Kasim II. Mario menyusup ke roda pesawat di ujung landasan pacu bandara itu.
Pesawat Garuda Indonesia 777-300 ER di Lapangan Garuda Maintenance Facility, Cengkareng, Tangerang, Banten. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi Mario Stevan Ambarita menjadi penumpang gelap Garuda Indonesia penerbangan Pekanbaru-Jakarta dengan menyusup ke roda pesawat, Selasa petang (7/4), membuat geger publik. Kenekatan Mario dianggap membahayakan keselamatan penumpang.
Garuda Indonesia dan PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru, Riau, langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk menyelidiki apakah pihak bandara lalai sehingga Mario bisa lolos masuk ke roda pesawat tanpa ada satu pun petugas yang tahu.

Para anggota Komisi V Bidang Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat pun beramai-ramai menuntut audit terhadap Bandara Sultan Syarif Kasim. Salah satu legislator yang meminta audit dilakukan adalah Muhammad Nizar Zahro dari Fraksi Gerindra, anggota Panitia Kerja Keselamatan dan Kualitas Keamanan Penerbangan Komisi V.

“Tugas bandara adalah memberikan fasilitas keamanan. Ini jelas kelalaian dan keteledoran pihak bandara asal Mario berangkat,” ujar Nizar dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Rabu (8/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Nizar, manajemen Bandara Sultan Syarif Kasim II harus bertanggung jawab mengawasi dan memeriksa semua penumpang, serta mencegah orang-orang yang tak berkepentingan masuk ke area steril terlarang atau area bandara.

“Saya sebagai anggota Panja akan mengusulkan ke pimpinan agar segera menginvestigasi kasus Mario yang masuk ke roda pesawat dan mengevaluasi menyeluruh situasi internal Bandara Sultan Syarif Kasim II dan Soekarno-Hatta selaku bandara asal dan tujuan pesawat GA177 yang ditumpangi Mario,” kata Nizar.

Soal keamanan bandara pun saat ini sedang dicek oleh Kementerian, apakah ada kelalaian atau pelanggaran dalam prosedur operasi standar (SOP) penerbangan dalam kasus Mario. Namun Kemenhub tak mau buru-buru menyalahkan otoritas bandara.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata mengatakan apabila pelaku sudah memiliki niat buruk, maka keamanan secanggih apapun bisa ditembus. “Misal sudah dipagar tapi dia melompat dengan cara tertentu, maka tetap lolos. Seperti mobil yang sudah dikunci ganda tapi tetap bisa dibobol karena ada ada niat penjahat untuk merampok,” kata dia.

Secara terpisah, Penasihat Federasi Pilot Indonesia Manotar Napitupulu mengatakan semestinya penyusupan ke roda pesawat tak terjadi, sebab bandara dijaga berlapis. Apalagi, kata dia, Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru bukan bandara kecil. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER