Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menemukan sebanyak 49 benda berisi bahan peledak di lokasi kejadian ledakan Tanah Abang kemarin. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Rikwanto, benda-benda tersebut belum lama disimpan di sana.
"Setelah kami konfirmasi dengan yang ada di TKP, plastik bungkus benda-benda itu kelihatan tidak terlalu jorok, artinya belum lama di situ. Kalau lama kan kena hujan kena tanah," ujar Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/4).
Walau demikian, Polri belum bisa menyimpulkan benda-benda tersebut memang disimpan di lokasi untuk tujuan tertentu, termasuk teror. Menurutnya, tim dari Polda Metro Jaya, Bareskrim, Pusat Laboratorium Forensik, Densus 88 Antiteror, Gegana, dan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri masih menyelidiki ledakan yang memakan empat korban luka itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Asal dari mana barang itu ada di situ, untuk kepentingan apa itu, dibuat kelompok mana, belum dapat disimpulkan," ujar Rikwanto. (Lihat fokus:
Misteri Ledakan di Tanah Abang)
Namun, Rikwanto mengakui adanya paku dalam bahan peledak itu adalah salah satu ciri tindakan kelompok radikal. "Yang menggunakan paku atau baut seperti itu biasanya dipakai kelompok radikal, baik dari Jawa Barat maupun Jawa Timur."
Pasca ledakan kemarin, puluhan benda berbahan peledak yang dibungkus menggunakan plastik hitam itu ditemukan di Tanah Abang. Saat ini kepolisian masih menyelidiki bagaimana benda-benda tersebut bekerja.
Walau sudah dilakukan interogasi ringan, empat korban luka-luka sejauh ini belum dicurigai terkait tindakan terorisme. "Sejauh ini korban masih kami anggap korban," kata Rikwanto. (Baca juga:
Gegana Amankan Beberapa Barang Lagi dari Ledakan Tanah Abang)
(sur)