Lima Pimpinan KPK Siap Jadi Jaminan Abraham Samad

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Selasa, 28 Apr 2015 21:57 WIB
Mereka menyatakan akan melayangkan surat permintaan penangguhan penahanan secepatnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi nonaktif, Abraham Samad (kiri) dan Plt Pimpinan KPK Johan Budi saat memberikan keterangan di Jakarta beberapa waktu lalu. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Pribowo menyatakan kelima Pimpinan KPK akan dijadikan jaminan untuk menangguhkan penahanan Ketua non-aktif KPK, Abraham Samad, yang dinyatakan resmi ditahan di Polda Sulawesi Selatan dan Barat.

Johan memastikan, surat tersebut akan dikirimkan KPK secepatnya. "Kami akan mengirimkan surat permintaan penangguhan penahanan dengan jaminan lima Pimpinan KPK," kata Johan kepada CNN Indonesia, Selasa (28/4) malam.

Dia menjelaskan, pihaknya sangat memahami posisi kepolisian, dalam hal ini Polda Sulselbar, yang mengeluarkan surat penahanan dan penangkapan terhadap Pak AS, "Kami memahami bahwa penyidik punya kewenangan melakukan penahanan terhadap seorang tersangka," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Johan berharap, pimpinan Polri dapat menyetujuiu penangguhan penahanan kepada Samad. "Karena sampai saat ini yang bersangkutan kooperatif dalam menjalani proses hukum," kata Johan.

Samad ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemalsuan dokumen saat masih tinggal di sebuah rumah di Makassar. Penetapan tersangka dilakukan Polda Sulselbar pada 17 Februari 2015 lalu, setelah sebelumnya Bareskrim Polri menangkap dan menetapkan Bambang Widjojanto sebagai tersangka.

Samad terakhir kali menjalani pemeriksaan di Polda Sulawesi Selatan Barat pada 10 Maret lalu. Hal ini terjadi setelah Wakil Kepala Polri saat itu, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti menyebut bahwa kasus yang menjerat Samad dan Wakil Ketua KPK nonaktif Bambang Widjojanto ditunda selama satu hingga dua bulan. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER