Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Konsultatif Independen atau biasa dikenal dengan sebutan Tim 9 sampai saat ini masih aktif mencermati dinamika lembaga Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tim yang dibentuk khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencari penyelesaian konflik KPK-Polri itu kerap memberi saran. Selain kepada Presiden, masukan juga langsung disampaikan ke pihak Polri dan KPK.
Anggota Tim 9 Bambang Widodo Umar menyatakan timnya secara sukarela tetap memberikan berbagai pandangan pada Presiden Jokowi sebagai upaya jalan keluar untuk menengahi perselisihan KPK-Polri. “Terakhir waktu kasus penangkapan dan penahanan Novel Baswedan, kami membahasnya bersama-sama,” kata Bambang saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (7/5).
Bambang menuturkan, pandangan dan masukan yang diberikan ke pihak Presiden sifatnya independen yang disampaikan melalui berbagai saluran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau Pak Jimly Asshiddiqie biasanya menyampaikan melalui Setneg, kalau saya ke Pak Badrodin (Kapolri), kalau Pak Erry jalurnya KPK, kalau Pak Imam dan Buya ke Jusuf Kalla,” kata Bambang memberi contoh. “Masukan juga kami sampaikana melalui Pak Luhut,” lanjut dia. (Baca:
JK Dukung Novel Baswedan Gugat Kepolisian)
Bambang mengaku tidak mempersoalkan bila pandangan dan masukan yang berikan ke pihak Presiden tidak didengar. “Tidak apa-apa, terserah Presiden saja, mau dengar atau tidak, mau pakai tim mana saja bebas,” ujar pengamat kepolisian ini. (Baca:
Menteri Tedjo: Presiden Jokowi Minta KPK-Polri Tak Gaduh)
Sejauh ini, Bambang meneruskan, timnya meski pada saat dibentuk tidak melalui keputusan presiden namun seluruh anggotanya tetap solid. “Kami memiliki banyak kesamaan suasana kebatinan dan pandangan-pandangan. Kami sampai sekarang masih terus berkomunikasi, ada grup BB juga,” kata Bambang.
Bambang menyatakan prihatin dengan masih berlanjutnya perseteruan antara KPK dan Polri. “Keduanya harus saling mengendalikan diri, dan yang penting ada keadilan dalam menegakan hukum,” ujarnya.
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi, kemarin, mendatangi Gedung KPK untuk menemui jajaran pimpinan KPK. Kedatangan bekas ketua umum Nahdlatul Ulama itu untuk berkoordinasi menyusul memanasnya kembali hubungan KPK-Polri terkait penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan pada Jumat dini hari lalu. (Baca:
Jokowi Turun Tangan Dinginkan KPK-Polri Lewat Hasyim Muzadi)
(obs)