Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Subdirektorat Sumber Daya dan Lingkungan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Adi Vivid, menyatakan Polda Metro Jaya telah menyerahkan tiga sampel beras yang mengandung plastik ke Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri untuk mengetahui kandungan di dalamnya.
"Kami sudah menyelidiki agar punya pembanding dari ketiga sampel yang diserahkan," ujar Adi. (Baca juga:
Kemendag Meragukan Akurasi Hasil Uji Beras Sintetis Sucofindo)
Adi menuturkan ada keanehan saat ia mencoba sampel beras yang dikirim ke Puslabfor Mabes Polri. Ada perbedaan pendapat terhadap beras yang dianggap mengandung plastik tersebut. Salah satu saksi yang membeli beras yang diduga mengandung plastik itu tidak merasa ada keanehan saat mengonsumsi beras yang diteliti di Puslabfor, namun pihak pelapor merasa sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampel beras saat ini masih dalam uji lab dan kemungkinan hasilnya bisa disampaikan dan ditindaklanjuti dalam waktu tak terlalu lama. (Baca juga
Sucofindo: Ciri Beras Plastik Bisa Diketahui Secara Kasatmata)
Polda Metro Jaya pun siap memberikan bantuan dan mendampingi Polres Bekasi Kota dalam mengungkap peredaran beras plastik di daerah Bekasi. (Baca juga
Wagub Djarot Berang: Beras Plastik Bisa Bunuh Orang!)
Hingga saat ini Polda Metro Jaya dan Polres Bekasi telah meminta informasi dari masyarakat yang membeli dan mengonsumsi beras yang terindikasi mengandung plastik. Adi mengimbau pula kepada warga untuk melapor ke polisi bila menemukan beras yang mengandung plastik. (Baca juga:
Pantau Beras Plastik, Polisi akan Terus Disebar ke Pasar)
Adi belum bisa memastikan bagaimana beras plastik bisa beredar di Bekasi. Ia membantah beras tersebut merupakan beras yang diimpor dari luar negeri, sebab hingga saat ini pemerintah sama sekali belum melakukan impor beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. (Baca juga
Kemendag: Beras Plastik Masuk secara Ilegal)
Kamis (21/5), Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyatakan sampel beras yang diambil dari Pasar Mutiara Gading Timur terbukti mengandung plastik. Hal tersebut sesuai dengan hasil uji laboratorium yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bekasi di Laboratorium Sucofindo di Cibitung, Jawa Barat.
Menurut Rahmat, beras yang diuji di laboratorium ada sebanyak 250 gram dan berasal dari kios milik Sembiring yang sehari-hari berjualan beras di Pasar Mutiara Gading Timur. Sementara warga yang pertama kali melaporkan keganjilan beras tersebut saat dimasak dan dicicipi ialah Dewi Septiani (29) dari Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi.
(hel)