Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar melakukan langkah strategis dengan merombak susunan pejabat kementeriannya di level eselon 1. Sebanyak 18 pejabat eselon 1 yang berhasil terpilih melalui penyaringan panitia seleksi akan dilantik Jumat besok (29/5).
Siti mengatakan ke-18 pejabat tersebut dipilih dari penggabungan dari dua lembaga sebelumnya yang totalnya berjumlah 26 orang. “Masing-masing kan 13 orang, digabung menjadi 26 dan kemudian kami pilih menjadi 18 orang,” kata Siti ketika berkunjung ke redaksi CNN Indonesia dan Detikcom di Jakarta, Kamis (28/5).
Siti menjelaskan, dari ke-18 pejabat eselon 1 itu sebanyak lima orang adalah staf ahli menteri. “Sekarang tidak ada lagi pejabat eselon 1 a dan b, sekarang disamakan dengan nama pimpinan tinggi madya,” tutur Siti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dipilihnya 18 orang tersebut sebagai tindak lanjut dari struktur kementerian yang berubah di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Terpilihnya mereka melalui kocok ulang seleksi yang ketat, yaitu melalui panitia seleksi,” kata Siti.
Pansel yang diketuai oleh mantan Menteri Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmaja itu melakukan uji kelayakan dan kepatutan. “Panselnya independen, mereka menyeleksi untuk mendapatkan pejabat yang benar-benar sesuai,” ujar Siti.
Siti menyebutkan, seluruh pejabat eselon 1 tersebut adalah wajah-wajah lama yang diambil dari penggabungan dua kementerian yang memiliki kredibilitas yang baik. “Memang stok-stok lama. Dari mereka dipilih yang terbaik, prestasi kerjanya dan kepemimpinannya dilihat,” ucapnya.
Siti menambahkan, diambilnya kembali para pejabat eselon I dari wajah-wajah lama bertujuan untuk mengurangi risiko yang kemungkinan muncul dalam sistem kerja di kementeriannya.
“Dan yang terpenting juga untuk menjamin penyerapan anggaran, mereka yang dipilih yang benar-benar bisa melakukan penyerapan anggaran secara baik,” tutur Siti.
Lebih jauh Siti mengatakan, tantangan kementeriannya ke depannya begitu berat. Banyak persoalan-persoalan besar yang harus diselesaikan, dari mulai masalah pembalakan liar, penegakan hukum, hingga kasus-kasus pencemaran lingkungan.
“Apalagi Indonesia selama ini menjadi sorotan internasional untuk masalah hutan dan pencemaran,” kata Siti yang mengaku sudah sangat siap melakukan berbagai terobosan untuk mengatasi berbagai persoalan tersebut.
(obs)