Jakarta, CNN Indonesia -- Derita Angeline, bocah perempuan berusia delapan tahun yang tinggal bersama keluarga angkatnya di Denpasar, Bali, telah berakhir. Ia kini tenang bersama Tuhan, dan meninggalkan urusan dunia seputar kematian tragisnya ke tangan Kepolisian. (Baca:
Hilangnya Angeline Terkuak, Ditemukan Sudah Terkubur)
Kematian Angeline sesungguhnya sudah diperkirakan oleh Siti Sapurah, Pendamping Hukum Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar yang sejak awal memantau kasus hilangnya Angeline dengan curiga.
“Anak selalu menjadi korban dari perlakuan orang tua yang seharusnya melindunginya. Sejak awal saya sudah berpikir negatif. Anak ini (Angeline) sengaja dihilangkan. Ada sesuatu yang direncanakan rapi,” kata Siti kepada CNN Indonesia, Kamis (11/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada sejumlah kejanggalan yang mendasari pikiran buruk Siti itu. Pertama, kenapa keluarga angkat Angeline tidak melaporkan hilangnya anak itu ke polisi lebih dulu sebelum menyebar kabar di media sosial dengan hadiah Rp 40 juta bagi yang menemukan Angeline.
Kedua, ada keterangan tak logis dari ibu angkat Angeline, Margriet Megawe. Angeline disebut hilang saat hendak menemui pembantunya. Namun lokasi hilangnya Angeline dianggap Siti janggal.
“Anak ini tidak mungkin hilang di depan rumah. Dia tak punya akses keluar dari pintu depan. Gerbang kunci dipegang ibu angkat dan tangan kanan ibu angkatnya. Tetangga depan rumah Angeline pun kenal baik dengan Angeline, pasti tahu jika anak ini keluar rumah,” ujar Siti.
Aktivis yang 20 tahun lebih menangani kasus-kasus kekerasan pada perempuan dan anak itu mengatakan, tetangga depan rumah Angeline kenal baik dengan anak itu karena setahun sebelumnya bertugas mengantar-jemput Angelin ke sekolah. Namun sejak tahun lalu, keluarga memberhentikan dia dari tugas antar-jemput itu dan membiarkan Angeline berjalan sendiri tiga kilometer ke sekolah.
Ketiga, keterangan Agus –mantan pembantu di rumah keluarga angkat Angeline yang kini menjadi tersangka pembunuh Angeline– bahwa bocah itu setiap malam menangis di kamar ibu angkatnya. Ditambah keterangan si ibu angkat, Margriet, bahwa Angeline tidak pernah makan.
“Ibu angkatnya bilang Angeline memang sulit makan. Tentu saja. Anak itu stres. Dari semua keterangan pihak keluarga itu, ditambah informasi kepala sekolah, guru, dan teman-temannya di sekolah, saya yakin Angeline sengaja dihilangkan,” kata Siti. (Baca juga:
Angeline Tewas sebab Persekongkolan Jahat Orang Terdekatnya)
Simak Fokus:
Siapa Bunuh Angeline?Maka ia tak pernah berhenti mendesak Kepolisian untuk menyisir rumah Angeline. Siti sampai menghubungi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise untuk datang langsung ke rumah Angeline.
Seluruh upaya itu membuahkan hasil. Kepolisian akhirnya menemukan Angeline. Ia dikubur di halaman belakang rumahnya sendiri. Kecurigaan Siti menjadi kenyataan pahit. Angeline bahkan pernah diperkosa oleh Agus, pembantu ibu angkatnya. Tragis. (Baca:
Bocah Angeline Alami Pendarahan di Otak)
Baca juga:
Pembunuh Sadis Angeline Terancam Hukuman MatiIroni Angeline: Dikubur di Rumah, Dicari Sampai Luar Negeri (agk)