Batal Hadiri Pemeriksaan Kejati, Pak Bos Dahlan Iskan Lelah

Helmi Firdaus | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jun 2015 12:39 WIB
Kuasa hukum Jawa Pos Grup Pieter Talaway menyebutkan kondisi fisik Dahlan Iskan menurun. Dia baru pulang dari Amerika lalu dilanjutkan pemeriksaan panjang.
Mantan Menteri BUMN, Dahlan Iskan. (detikcom/hasan alhabsy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Direktur Utama PLN, Dahlan Iskan batal hadir dalam pemeriksaan pertamanya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi gardu induk PLN 2011-2013, hari ini, Kamis (11/6) di Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta. Dahlan yang akrab dengan panggilan Pak Bos di Jawa Pos Grup, kelompok media berpengaruh yang dibesarkannya itu mengirimkan surat ke Kejati DKI menjelaskan absennya.

Dalam surat itu Dahlan menyebutkan meminta penjadwalan ulang pemeriksaan pada Rabu (17/6) pekan depan. Dahlan menyebutkan bahwa dirinya belum menunjuk penasehat hukum untuk mendampinginya dalam pemeriksaan.

Kuasa hukum Jawa Pos Grup, Pieter Talaway yang dihubungi CNN Indonesia menyatakan bahwa Dahlan Iskan belum menunjuk pengacara yang khusus untuk mendampingi dalam kasus korupsi gardu induk PLN. “Pak Dahlan memang belum menunjuk lawyer khusus untuk kasus ini. Kalau saya ini lawyer-nya corporate. Laywer-nya Pak Dahlan secara umum,” terangnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pieter menjelaskan, ada kemungkinan Dahlan Iskan akan didampingi oleh pengacara yang berbeda-beda untuk setiap kasus yang sedang dihadapinya. Semuanya itu masih dalam tahap pembicaraan. (Baca juga: Hadapi Banyak Kasus, Dahlan Iskan Bentuk Tim Kuasa Hukum)

Selain soal belum ditunjuknya kuasa hukum untuk kasus ini, Pieter menyebutkan bahwa kondisi fisik Dahlan Iskan juga menurun. “Kecapekan,” ungkap Pieter. Pieter mengaku terakhir kali bertemu dengan Dahlan Iskan di rumahnya yang berada di Surabaya, Selasa (9/6) kemarin. Pieter tak mau menyebut alamat rumah Dahlan di Surabaya. Dahlan Iskan yang juga mantan Menteri BUMN itu punya rumah di Sakura Regency Blok AA Jalan Ketintang Baru Selatan VIII, Surabaya, Jawa Timur.

“Waktu ketemu Pak Dahlan memang beliau terlihat capek. Gimana tidak capek, baru pulang dari Amerika, perjalanan jauh langsung jalani pemeriksaan. Saya kira umumnya orang juga pasti akan capek,” terang Pieter. (Baca juga: Terbang dari AS ke RI, Dahlan Iskan Hadapi 'Jumat Keramat')

Pieter juga menjelaskan bahwa Dahlan Iskan memiliki sejarah kanker hati. Dahlan kemudian sembuh dengan melakukan cangkok hati di China. “Salah satu yang bikin Pak Dahlan capek ya soal (hati) itu,” ungkapnya.

Pieter menegaskan bahwa Dahlan Iskan akan datang pada pemeriksaan pada Rabu depan. Jika hadir, Dahlan kemungkinan besar akan didampingi oleh Yusril Ihza Mahendra. Yusril mengaku dirinya sudah mendapatkan surat kuasa untuk menjadi pengacara Dahlan Iskan untuk kasus korupsi gardu induk PLN. (Baca juga: Dahlan Iskan Buat Surat Penunjukan Yusril sebagai Pengacara).

Dahlan Iskan ditetapkan tersangka oleh Kejati DKI terkait proyek gardu induk PLN karena dua masalah pokok yakni soal sistem multiyears dan pembayaran konstruksi proyek.

Dalam proyek gardu itu, Dahlan dijerat dengan bukti bahwa pembangunan konstruksi dilakukan berdasarkan dengan barang yang dibeli, padahal seharusnya pembayaran dilakukan berdasarkan perkembangan pembangunan konstruksi.

Sedang untuk proyek penganggaran multiyears sendiri, kejaksaan menemukan jika Dahlan membangun proyek gardu di atas tanah yang tidak tuntas atau bermasalah. Dari 21 gardu dibangun, empat belum beres. Dalam proyek APBN senilai Rp 1,063 triliun itu, kerugian negara ditaksir Rp 33 miliar.

BACA FOKUS: Gardu Induk Setrum Dahlan (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER