Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Inspektur Jenderal Yotje Mende mengungkapkan alasan-alasannya mendaftarkan diri menjadi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Di antaranya, Yotje merasa termotivasi karena pimpinan lembaga antikorupsi bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
"Jadi memang saya Kapolda Papua sekarang. Kapolda memang strategis tapi saya lihat ke depan kalau secara institusional pimpinan KPK langsung di bawah Presiden, tanggungjawab nasional bergerak di bidang penegakkan hukum. Ini motivasi saya," kata Yotje di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian Nasional, Jakarta, Rabu (17/6).
Selain itu, alasan Yotje mendaftar adalah latar belakangnya sebagai reserse. "Saya melihat antara KPK dengan Polri, khususnya Bareskrim (Badan Reserse Kriminal), tidak berbeda. Ya saya ingin ke sana (KPK)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lulusan Akademi Kepolisian 1981 ini memang sudah makan banyak asam garam sebagai seorang reserse. Setelah lulus akademi, Yotje langsung menjadi Serse Kepolisian Wilayah 96 Yogyakarta, Kepolisian Daerah Jawa Tengah.
Seiring perjalanan karirnya, dia juga sempat menjabat sebagai Kepala Subdirekorat Tindak Pidana Narkotika Direktorat Serse Korserse Polri. Selain itu, dia juga pernah menjadi Kepala Unit I DIrektorat Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri.
"Saya juga pernah mendaftarkan diri (jadi capim KPK), ketika itu saya pada jabatn Karowabprof Div Propam Polri, pengamanan Polri," kata Yotje.
Saat itu, pada 2010, menurut Yotje, ada sekitar 30 orang yang mendaftar. "Saya pada waktu itu belum beruntung, dari jumlah tersebut hanya dipilih satu."
Tahun berikutnya, dia menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau. Dia mengaku tidak mendaftar kembali sebagai capim KPK karena ingin merasakan dulu menjabat sebagai Kapolda.
"Setelah bergulir, melihat bahwa ada peluang, ada kesempatan bagi saya ingin menjadi capim KPK, saya kebetulan posisi sebagai Kapolda Papua secara pribadi minta izin ke Kapolda dan sudah diizinkan," ujarnya.
Yotje mengaku telah mendaftar secara daring pada 14 Juni lalu. Kini, dia tinggal melengkapi berkas-berkas untuk diserahkan kepada Tim Panitia Seleksi.
Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan, ada tiga orang berlatar Kepolisian yang mendaftarkan diri menjadi capim KPK. Selain Yotje, di antaranya adalah Deputi bidang Keamanan Nasional Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Inspektur Jenderal Syahrul Mamma dan mantan Deputi Penindakan Badan Narkotika Nasional Inspektur Jenderal Benny Mamoto.
(pit)