Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, tim pengawas yang dibentuk DPR tidak akan membatalkan operasi apapun yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN). Tim tersebut hanya akan bertugas mengawasi dan memberikan rekomendasi kepada lembaga telik sandi itu.
"Menjalankan fungsi proteksi pada kepentingan nasional," ujar Hanafi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/6).
Senada dengan pimpinan Komisi I lainnya, Hanafi mengatakan pembentukan tim pengawas ini bukan dikarenakan calon Kepala BIN selanjutnya berasal dari kalangan politikus. Melainkan karena amanat undang-undang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diketahui, Presiden Joko Widodo mencalonkan Sutiyoso menjadi Kepala BIN pada saat masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Dalam Pasal 43 ayat 3 Bagian Ketiga tentang Pengawasan diatur, dalam melaksanakan pengawasan, komisi membentuk tim pengawas tetap yang terdiri atas perwakilan fraksi dan pimpinan komisi di DPR RI yang khusus menangani bidang intelijen, serta keanggotaannya disahkan dan disumpah dalam rapat paripurna DPR RI dengan ketentuan wajib menjaga rahasia intelijen.
Tim ini rencananya terdiri dari 10 perwakilan setiap fraksi dan empat pimpinan Komisi I. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan surat untuk mengajukan perwakilan telah disebarkan ke seluruh fraksi kemarin sejak kemarin.
Menanggapi hal tersebut, Hanafi mengatakan Fraksi Partai Amanat Nasional belum memutuskan siapa yang akan menjadi perwakilan PAN. Anggota tim pengawas intelijen sebaiknya memiliki kompetensi intelegensi dan memiliki kepedulian untuk mengawasi kinerja para intelijen. Tim pengawas juga harus mampu menjaga rahasia negara.
Hal serupa turut diutarakan Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Kertopati. Menurutnya, anggota tim pengawas ini harus memiliki pengetahuan intelijen yang baik. Ning, panggilan akrab Susaningtyas, mengatakan sebaiknya tim pengawas intelijen tidak diisi dengan orang-orang yang tengah mencari panggung,
"Kadang yang di atas permukaan tidak seperti yang ada di bawah. Jauh sekali berbeda kondisinya," ujar Ning.
(rdk)