Pagi Ini Jokowi Tunggu Dua Halaman Laporan Menteri

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2015 03:30 WIB
Dua halaman laporan menteri itu diharapkan Presiden Jokowi sudah diterima dan dapat menjelaskan program yang telah dan yang akan dilakukan oleh menterinya.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Perdagangan Rachmat Gobel (kedua kiri) meresmikan operasi pasar nasional di Kompleks Pergudangan Utama Bulog, Cimahi, Jawa Barat, Senin (15/6). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta tiap kementerian dan lembaga untuk memberikan dua halaman laporan berisi capaian program dalam enam bulan lalu dan rencana program dalam enam bulan ke depan, pada awal pekan ini. Kala itu, Jokowi meminta laporan harus sudah diterimanya dalam dua hari.

Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto memastikan, mulai malam ini hingga besok pagi akan muncul laporan dari 34 menteri Kabinet Kerja.

"Presiden hanya minta laporan itu saja. Laporan dan perencanaan sampai November 2015. Itu saja perintah Presiden," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Andi, dua halaman laporan tersebut akan digunakan Jokowi untuk kepentingan evaluasi. "Ya akan dipakai oleh Presiden untuk evaluasi, kepentingan evaluasinya apa, itu Presiden yang menentukan," katanya.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyampaikan, sebenarnya setiap hari masing-masing menteri mengikuti apa yang terjadi di kementeriannya. Tak hanya itu, setiap hari para menteri juga memperbaharui informasi di kementeriannya masing-masing.

"Nah kemarin dalam sidang kabinet Pak Presiden mengatakan, 'Tolong dong saya memperoleh gambaran yang utuh tentang perkembangan program, mana yang belum, mana yang sudah, apa yang perlu dilakukan untuk enam bulan ke depan, apa yang sudah dilakukan enam bulan yang lalu'," ujar Andi.

Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu berpendapat bahwa apa yang dilakukan Presiden adalah sesuatu yang wajar. "Itu kan sesuatu yang wajar. Very normal dalam manajemen. Itu tugasnya fungsi monitoring," kata dia.

Meski demikian, Pratikno menolak jika permintaan laporan tersebut dikaitkan dengan isu perombakan kabinet yang kabarnya akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

"Itu enggak usah dikaitkan di situ. Semua orang, semua manajer ya harus melakukan itu (meminta laporan). Semua pemimpin harus melakukan itu," ujar dia. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER