Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama telah bertemu perwakilan Taksi Uber regional Asia Tenggara pada Jumat (19/6) sore tadi. Dalam pertemuan tersebut, Ahok—sapaan Basuki—mengatakan bahwa pihak Uber telah melayangkan protes secara resmi kepada dirinya karena tidak mengizinkan operasional Taksi Uber di Jakarta.
Mendengar protes yang dilayangkan pihak Uber, Ahok pun memberi jawaban terkait sikap yang ia miliki sampai saat ini.
Menurutnya, keberadaan Taksi Uber tidak akan menjadi masalah di Jakarta jika sudah ada sebuah Perusahaan Terbuka (PT) yang didirkan pihak Uber di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka komplain sama saya kenapa Uber tidak boleh (beroperasi di Jakarta). Saya bilang, karena Uber tidak buat PT di Indonesia. Kantor perwakilannya mana ada (di Jakarta). Kalau punya kantor ya harusnya bayar pajak dong," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (19/6) malam.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan bahwa, dirinya hanya ingin bertemu dengan perwakilan Taksi Uber dari kantor pusatnya di San Francisco, Amerika Serikat, jika sudah ada kepastian akan adanya PT yang didirikan di Indonesia.
"Kalau mau ketemu saya bikin PT dong. Kalau Ubernya (dari pusat) nitip (kepada regional Asia Tenggara) saya tidak mau ketemu. Kamu (Uber) masih nyolong duit di rumah saya," kata Ahok.
Adanya Taksi Uber diakui Ketua Organisasi Angkutan Darat DKI Jakata Shafruhan Sinungan meresahkan pengelola taksi resmi karena adanya perbedaan tarif. Oleh karena itu, Organda DKI telah menyatakan secara resmi menolak keberadaan Taksi Uber di Jakarta.
Sebelumnya, Organisasi Angkutan Darat DKI Jakarta bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta berhasil menjebak lima Taksi Uber dari total delapan taksi yang dipesan untuk kemudian diamankan ke Ditkrimsus Polda Metro Jaya. Mobil yang diamankan berupa empat unit Toyota Avanza dan satu unit Toyota Innova. Kelimanya menggunakan plat nomor berwarna hitam.
(hel)