Jakarta, CNN Indonesia -- Kejaksaan Agung hari ini akan mengumumkan nama-nama jaksa unggulan yang bakal didorong maju dalam bursa pencalonan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Pengumuman nama-nama akan dibacakan langsung oleh Jaksa Agung H.M Prasetyo.
"Nanti Pak Jaksa Agung yang akan mengumumkan," ujar Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung Tony Spontana saat dikonfirmasi CNN Indonesia, Selasa (23/6).
Jaksa Agung Prasetyo sebelumnya diketahui tengah menyaring sejumlah nama jaksa yang bakal dicalonkan sebagai kandidat pimpinan KPK. Prasetyo mengaku tak mau buru-buru mencalonkan anak buah unggulannya lantaran tak ingin menyodorkan nama tanpa pertimbangan mendalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertimbangan Prasetyo didasari oleh permintaan Tim Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK yang menghendaki adanya perwakilan Kejaksaan untuk turut melibatkan diri dalam bursa pencalonan pimpinan KPK. Sejumlah pertimbangan itu menjadi modal bagi Prasetyo untuk menyaring nama-nama yang telah dirujuk sebagai perwakilan Capim KPK dari Korps Adhyaksa.
"Setiap kandidat harus ditekankan pada bibit, bobot, dan bebetnya supaya jelas dan agar nanti tidak seperti membeli kucing di dalam karung. Saya menyarankan mereka yang terpilih adalah yang sudah selesai dengan dirinya sendiri," ujar Prasetyo di Kejaksaan Agung, Rabu (17/6).
Menurut Prasetyo, seorang calon pimpinan KPK harus dapat dipertimbangkan dari segi kompetensi, identitas, dan integritasnya. Calon pimpinan KPK dari Kejaksaan diharapkan bisa melepas diri dari segala kepentingan terselubung dan mengabdikan diri sepenuhnya jika kelak dipercaya mendapuk kursi komisioner lembaga antirasuah. (Baca:
Kapolri: Jadi Capim KPK itu Urusan Pribadi Bukan Institusi)
"Kalau memungkinkan, diharapkan kita mendapat figur yang tidak mencari popularitas, mencari panggung dan bersikap pragmatis mengejar jabatan lainnya, karena di KPK maupun Kejaksaan sifatnya adalah pengabdian," ujar Prasetyo.
Sedikitnya ada lima nama jaksa aktif yang telah disodorkan di atas meja Prasetyo. Tak menutup kemungkinan jumlah nama yang direkomendasikan bakal dibuat lebih mengerucut. Keterwakilan perempuan juga menjadi salah satu pertimbangan yang telah diamini Prasetyo. (Baca:
Kejaksaan Agung Siapkan Tiga Nama Ikut Bursa Capim KPK)
(obs)