Ahok Sebut Keberadaan Ojek Menolong Warga DKI

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 10:31 WIB
Selain itu, adanya aplikasi khusus pesan ojek juga membantu warga DKI untuk mendapatkan harga yang tidak terlalu tinggi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memuji keberadaan ojek yang dipandang mampu mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta. (CNN Indonesia/ Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memuji keberadaan ojek yang dipandang mampu mengurangi tingkat pengangguran di Jakarta. Di mata Ahok, ojek merupakan salah satu moda transportasi di ibu kota yang berguna bagi masyarakat DKI Jakarta.

"Bagi saya ojek itu salah satu cara yang menolong orang kalau di PHK. Saya punya beberapa teman ojek, mereka di PHK hingga akhirnya jadi ojek," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6). 

Ahok mengatakan, keberadaan ojek di ibu kota juga semakin tertolong berkat adanya aplikasi GoJek yang mampu memudahkan mereka dalam mencari penumpang. Selain membantu para ojek, GoJek juga dikatakan mampu membantu calon penumpang agar tidak mendapat harga yang terlalu tinggi saat menggunakan jasa angkot di Jakarta. (Lihat Juga: Ahok: Lebih Baik Ada Ojek daripada Motor Pribadi)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena GoJek penumpang aman dan buat ojeknya juga untung karena mereka tidak perlu menunggu membabi buta," ujar Ahok.

Ahok kemudian membandingkan hal tersebut dengan kondisi nelayan Indonesia dengan luar negeri. Di Indonesia, para nelayan hanya menunggu ikan dan melempar jala. Sementara, kata Ahok, di luar negeri sudah memakai satelit untuk melihat ada ikan untuk ditangkap.

Sebelumnya, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub J.A. Barata menyatakan instansinya tidak memiliki rencana untuk melegalkan ojek sebagai angkutan umum. 

“Tidak betul Kemenhub akan bikin aturan soal ojek. Dari dulu kami menganggap sepeda motor itu tidak memenuhi syarat digunakan sebagai angkutan umum,” kata Barata. (Lihat Juga: Kemenhub: Sepeda Motor Bukan Angkutan Umum)

Menurutnya, fenomena penggunaan sepeda motor untuk mengangkut masyarakat yang memesan dengan aplikasi teknologi tertentu tidak bisa dibendung oleh Kemenhub.

“Tapi bukan berarti ada rencana Kemenhub untuk melegitimasi,” ujarnya. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER