Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota tim kuasa Hukum Magriet Megawe, Dion Pongkor mengaku tidak khawatir dengan pernyataan Agustinus Tai Hamdawai yang menyatakan kliennya yang memerintah Agus untuk memperkosa dan mengaku membunuh Angeline, bocah cantik 8 tahun yang ditemukan terkubur di halaman rumahnya.
“Capai kami meladeni pernyataan Agus. Selalu berubah-ubah. Tidak ada kebenarannya,” ujar Dion saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (25/6) malam. Dion menyatakan, Agus telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Angeline. (Baca juga:
Pengacara: Agus Tolak Perintah Margriet Perkosa Angeline)Sebagai tersangka, sangat terbuka kemungkinan Agus mengarang cerita untuk ikut menimpakan kesalahan kepada orang lain juga. Kesadaran untuk menimpakan kesalahan ke orang lain, disebutkan Dion, muncul pada Agus setelah dia tahu bahwa membunuh seorang anak kecil adalah sebuah kejahatan yang berat. “Pastilah dia akan berusaha sebisa mungkin untuk meringankan hukuman yang bakal dia dapat. Makanya pernyataan dia berubah-ubah terus,” ungkap Dion. (Baca juga:
Kasus Angeline, Lie Detector Tunjukkan Agus Tak Selalu Bohong)
Pernyataan Agus, sebut Dion, haruslah bisa didukung dengan alat bukti. Tanpa ada alat bukti yang mendukung, tegas Dion, pernyataan Agus sebaiknya dianggap sebagai kebohongan saja. Kalau tidak ada alat bukti, setidaknya ada keterangan saksi yang mendukung. (Baca juga:
Saksi: Margriet Pukul dan Jambak Angeline)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ini klien kami, Ibu Magriet sejak awal menyatakan dia tidak tahu soal pembunuhan terhadap Angeline. Dia hanya tahu anaknya hilang. Dan Ibu Magriet sangat mencintai Angeline. Itu mengapa kami ingin pelakunya dihukum seberat-beratnya,” katanya. (Baca juga:
Pengakuan Baru Agus: Angeline Tergeletak di Kamar Bersama M)
Margriet, terang Dion, sangat berbeda dengan Agus dalam kasus ini. Dion mengaku, sejak awal, Margriet tidak sekalipun mengubah pernyataanya bahwa dia tidak tahu menahu soal pembunuhan Angeline. “Sampai pengadilan akan seperti itu. Ini beda dengan Agus yang sudah berapa kali itu mengubah pernyataannya,” paparnya. (Baca juga:
Pengacara Beber Ucapan Margriet ke Agus: Turuti Perintah Saya)
Sebelumnya, pengacara Agus, Haposan Sihombing mengatakan bahwa Margriet Megawe, ibu angkat Angeline memerintah Agus untuk memperkosa Angeline. Perintah itu ditolak oleh Agus.
“Waktu itu Angeline sudah berada di lantai kamar Ibu M, entah sudah meninggal atau belum. Ibu M memerintahkan Agus untuk memperkosa Angeline. Perintah itu ditolak oleh Agus,” kata Haposan. (Baca juga:
Hasil Labfor Tentukan Dugaan Persekongkolan Kasus Angeline)
Karena menolak, Margriet memerintah Agus untuk melepas baju dan celananya. Usai diperintah, Agus lalu pergi ke kamarnya untuk berganti baju dan celana. Sementara baju dan celana yang dipakainya itu ditaruh di tubuh Angeline.
Haposan melanjutkan, usai pakaiannya ditaruh ditutup di tubuh Angeline, Margriet menyampaikan ancaman. “Kalau nanti ditangkap polisi, ngaku saja kamu yang bunuh. Kamu nanti saya kasih uang Rp 200 juta. Kalau kamu nggak mau, nanti ada orang saya di Bali yang akan habisi kamu." “Saya nggak mau uang,” kata Haposan menirukan Agus. Margriet bergeming. Dia tetap minta Agus mengaku sebagai pembunuh. Margriet juga meminta Agus untuk pulang ke Sumba, tempat asalnya dan tidak usah kembali lagi.
Saat awal ditetapka sebagai tersangka, Agus mengaku diminta mengaku membunuh Angeline oleh Magriet dan dijanjikan uang Rp 2 miliar. Pengakuan itu disampaikan Agus saat anggota Komisi III DPR, Akbar Faisal menjenguknya. Usai itu, Agus melalui Haposan mengatakan bahwa dia tidak dijanjikan uang Rp 2 miliar, tetapi Rp 200 juta. Kecenderungan Agus untuk berubah-ubah itu membuat polisi memakaikan lie detector (pendeteksi kebohongan) dalam kasus ini.
Kapolda Bali Inspektur Jenderal Rony F Sompie mengatakan ada kemajuan dalam pengakuan Agus dalam kasus ini. Agus, kata Rony menyebutkan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Rony masih enggan memberikan penjelasan siapa pihak lain tersebut. Rony hanya menyatakan, selain tersangka, Agus memiliki peran penting untuk mengungkap kasus ini.
BACA FOKUS:
Siapa Bunuh Angeline?Ditemukannya (hel)