Margriet ditangkap lagi selang dua hari dari penangkapannya yang pertama. Kali ini untuk kasus yang berbeda, penelantaran anak. Margriet dilaporkan oleh beberapa LSM atas dugaan penelantaran anak setelah mereka mendapatkan bukti-bukti dan saksi atas Angeline yang diperlakukan buruk selama dirawat Margriet.
Polisi menetapkan menahan Margriet karena ada perkembangan menarik soal pembunuhan Angeline. Agustinus Tai Hamdamai, pembantu Margriet yang telah ditetapkan sebelumnya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini memberikan keterangan yang mengejutkan.
(Baca juga: Pengacara: Agus Tolak Perintah Margriet Perkosa Angeline)Dia mengaku mendengar teriakan, “Mama.. Mama..” di kamar Margriet. Di datangilah kamar itu. Dia melihat Angeline bersimbah darah dalam pangkuan Margriet. Agus lalu bercerita bahwa Margriet memaksa dia yang mengaku membunuh Angeline dan akan dijanjikan uang. Dia diminta untuk pergi dari Bali dan jangan kembali lagi. Jika Agus menolak, maka Margriet akan menyuruh orangnya untuk menghabisi dia.
(Baca juga: Pengakuan Baru Agus: Angeline Tergeletak di Kamar Bersama M)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Agus ini dibantah oleh pengacara Margriet. Pengacara Margriet menilai pernyataan Agus ini hanya untuk meringankan hukuman dirinya yang telah ditetapkan sebagai tersangka. Agus juga disebut tidak konsisten. Sebelumnya, dia mengaku dijanjikan uang Rp 2 miliar oleh Margriet, lalu menjadi Rp 200 juta.
Agus juga sempat menyatakan bahwa dirinya spontan membunuh Angeline. Waktu itu, Angeline datang ke kamarnya dan menyatakan mamanya, Margriet, kesal dengan kerjanya. Mendengar ocehan Angeline yang berulang kali berkata soal bagaimana mamanya tidak suka dengan kerja Agus, lelaki asal Sumba ini marah. Angeline dicekiknya, dan disertai kekerasan fisik lain, hingga akhirnya tewas.
(Baca juga: Pengacara Beber Ucapan Margriet ke Agus: Turuti Perintah Saya)Sementara pengacara Margriet menyatakan kliennya berbeda dengan Agus. Sejak awal, Margriet mengaku tidak tahu menahu soal pembunuhan Angeline ini. Menurut tim kuasa hukum, adalah hal yang tidak masuk akal, Margriet yang disebutkan sangat menyayangi Angeline, membunuhnya. Polda Bali lalu memakai pendeteksi kebohongan (lie detector) saat memeriksa kedua orang ini. Kesimpulan pemeriksaan menggunakan alat canggih ini adalah tidak semua pernyataan Agus bohong.
(Baca juga: Kasus Angeline, Lie Detector Tunjukkan Agus Tak Selalu Bohong)