580 Pendaftar Capim KPK Tersebar dari Sumatra sampai Papua

Resty Armenia | CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jul 2015 10:22 WIB
Dari total tersebut, sekitar 50 orang di antaranya berjenis kelamin perempuan.
Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti (kiri) bersama Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih (kanan) menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan dengan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (8/6). Pertemuan dengan Kapolri tersebut untuk berkoordinasi dengan Polri terkait rekam jejak calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Destry Damayanti mengungkapkan, sejauh ini sudah ada sekitar 580 orang pendaftar yang berasal dari Sumatra sampai Papua.

"Yang menarik, penyebarannya luar biasa merata. Ada Papua, Aceh, Sulawesi, Sumatra, bahwa kepedulian bangsa Indonesia terhadap korupsi luar biasa besar," ujar Destry di Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Jumat (3/7).

Menurut dia, pansel bertugas untuk mengantarkan calon kepada presiden. Oleh karenanya, jika penyebaran pendaftar merata, hal itu mengindikasikan bahwa masyarakat memiliki perhatian besar terhadap korupsi. Ia pun mengaku terkejut ketika mengetahui bahwa jumlah pendaftar menyentuh angka 500 orang, meskipun awalnya Pansel tidak fokus pada kuantitas, melainkan kualitas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Destry mengungkapkan, hingga siang tadi, masih ada sekitar 40 orang yang melengkapi administrasi. Dari 538 pendaftar kemarin, Pansel telah mengkaji 114 dokumen. Dari total tersebut, 514 pendaftar di antaranya masih belum melengkapi dokumennya. Bagi yang belum melengkapi dokumennya, maka ditunggu hingga pukul 12.00 WIB siang tadi.

Dari total tersebut, ucap Destry, sekitar 50 orang di antaranya berjenis kelamin perempuan. Ia menuturkan, dari awal timnya tidak memprioritaskan jenis kelamin, institusi, maupun profesi apapun.

"Tetapi, kalau profesi, mau enggak mau harus ada penuntut dan penyidik, itu dalam undang-undang sudah ditentukan. Jadi kami memang fair saja. Kalau nanti ada perempuan yang terpilih, bukan berarti kami memberikan kuota bagi mereka, tetapi memang karena mereka layak untuk dipilih. Jadi memang dia adalah salah satu terbaik dari delapan yang kami usulkan," kata dia.

Destry menekankan, timnya berusaha melakukan jemput bola dan berusaha meyakinkan masyarakat soal keadaan KPK yang sebenarnya. Ia pun bertemu dengan berbagai elemen, dari kepolisian, kejaksaan, KPK, dan dari lembaga pendidikan, hingga ormas seperti Muhammadiyah, NU, dan Romo Benny.

"Mereka antusias sekali. Kami juga terharu. Mereka bilang akan mengawal terus rekam jejaknya. Juga kami harapkan juga ada sumber-sumber dari ormas," kata dia.

Ia menjelaskan, parameter penilaian terdiri dari tahapan pertama yakni kelengkapan dokumen pendaftar. Selanjutnya, tahapan administrasi untuk mengetahui apakah pendaftar memenuhi persyaratan.

Destry menyebutkan bahwa besok akan ada pengmuman informasi terkait nama dan alamat. "Kami akan bagi profesi, gender, usia, asal daerah, pendidikannya. Kami nanti mau grouping. Pengumuman jam 14.00 WIB di Gedung Utama Lantai 2 di lobi," ujar dia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER