Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Giri Suprapdiono lolos dalam bursa calon punggawa komisi antirasuah dalam tahap seleksi administrasi. Pria berusia 41 tahun ini optimis dirinya sebagai representasi kaum muda dapat menduduki kursi pimpinan.
"Setiap orang harus optimis. Saya memang relatif paling muda di antara para calon. Muda bukan kelemahan justru kelebihan," kata Giri saat berbincang dengan CNN Indonesia, di Jakarta, Sabtu (5/7).
Saat ini, Giri melanjutkan, KPK membutuhkan orang muda untuk memimpin dengan kemampuan yang mumpuni. Ide tersebut terinspirasi dari dua tokoh pimpinan KPK di negara lain. (Baca juga:
Jika Realisasi, KPK Bakal Selidik Tukar Guling Saham Mitratel)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka adalah Arthem Sythnuk (35) dan Rustam Enormali (27). Arthem tercatat sebagai ketua lembaga antirasuah di Ukraina sementara Rustam memimpin lembaga yang sama di Tadjikistan.
Kepercayaan diri itulah yang menguatkan dirinya untuk mengikuti tahap tes objektif, pembuatan makalah, dan profile assessment. Giri mengaku tak mempersiapkan apa pun untuk tahap seleksi ini."Tidak ada yang mesti disiapkan, karena kita hanya memberikan informasi apa adanya tentang diri kita," ujarnya.
Merujuk laman kpk.go.id, pria kelahiran Ponorogo, 9 Juli 1974 ini pernah menjabat sebagai Koordinator Kerja Sama Internasional pada Direktorat Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK. Sebelum meniti karier di KPK, ia pernah menjadi National Management Concultant pada BAPENAS-UNDP. (baca juga:
Abraham Samad Dukung Capim KPK dari Polri)
Dalam dunia akademik, Giri mengenyam pendidikan sarjana di Teknik Perencanaan Kota, Institut Teknologi Bandung pada tahun 1999. Selanjutnya, gelar master ia peroleh dari University of Roterdam (2001) pada International Institute to Social Studies-Erasmus.
Lebih lanjut, Giri juga mengapresiasi sejumlah calon lain yang lolos dalam tahap satu. Menurutnya, nama-nama pelamar yang telah mencuat bukanlah sembarang orang. "Mereka adalah orang-orang yang terpanggil untuk selamatkan pemberantasan korupsi. Ini bukan mendaftar lowongan pekerjaan. Sama sekali bukan," katanya. (baca juga:
Kewenangan Kepolisian Menerbitkan SIM Digugat)
Selain Giri, sederetan nama besar turut lolos seperti mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie, komisioner Komisi Yudisial Imam Anshori Saleh, Pelaksana Tugas Wakil ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo, dan Komandan Pusat Polisi Militer Mayor Jenderal Purnawirawan Hendardji Soepandji.
Sebelumnya, Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK mengumumkan 194 orang pendaftar yang lulus dalam tahap seleksi administrasi. Sebanyak 194 orang tersebut berasal dari berbagai profesi, di antaranya 46 orang advokat atau konsultan hukum, 31 orang berasal dari swasta dan BUMN, 28 orang dosen, 23 orang penegak hukum (polisi, jaksa, hakim), sepuluh orang auditor, dan empat orang dari KPK.
(hel)