Jakarta, CNN Indonesia -- Selain mengaku menggunakan duit suap untuk membiayai keberangkatannya ke Kongres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adriansyah juga mengaku menggunakan duit suap untuk berobat.
Bekas Bupati Tanah Laut itu didakwa menerima duit dari Manajer Marketing PT Mitra Maju Sukses Andrew Hidayat. Adriansyah membantah jika ada duit yang diterimanya digunakan untuk memuluskan izin usaha tambang yang diajukan oleh Andrew.
"Saya sebagai teman minta tolong, nanti kalau saya bisa saya bayar. Kondisi saya sakit Pak Hakim," kata Adriansyah ketika ditanya Hakim Ketua John Butar Butar saat bersaksi untuk Andrew di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (30/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duit suap diakui kader PDI Perjuangan ini diterima melalui Agung, sopir pribadi Andrew. Agung lah yang selama tiga tahun belakangan menyetorkan duit untuk Adriansyah selama delapan kali. Tujuh diantaranya, sebagai alibi untuk berobat sementara satu lainnya digunakan untuk membiayai kongres PDIP di Bali. (Baca juga:
"Saya sakit jantung, hepatitis C pembengkakan hati, dan sklerosis. Saya berobat ke Singapura tiga bulan sekali," ujar Adriansyah.
Dalih berobat digunakannya sebagai bantahan dakwaan jaksa KPK. Jaksa mendakwa duit merupakan ucapan 'terima kasih' yang diberikan Andrew lantaran Andriansyah yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Tanah Laut, memuluskan sejumlah perizinan perusahaan tambang.
Sebelumnya, dalam sidang yang sama, Agung mengungkapkan duit diserahkan langsung dalam bentuk tunai dari mata uang beragam seperti rupiah, dolar Amerika, dan dolar Singapura.
"Sabtu (20/11/2013) di Ibis Hotel Slipi diserahkan uang US$ 50 ribu," kata Agung.
(Baca juga: Penyuap Eks Bupati Tanah Laut Didakwa Beri Duit Pemulus Izin)Sejak saat itu, penyetoran duit dilakukan berkelanjutan pada tahun 2014. Uang sebanyak Rp 250 juta disetorkan langsung di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, pada Rabu (16/4/2014). Sebulan kemudian, Agung kembali memberikan duit sebanyak US$ 75 ribu di Hotel Pullman, Menteng, Jakarta.
Pada November 2014, Agung juga mengaku menyerahkan duit sebanyak dua kali yakni pada tanggal 13 November dan 21 November masing-masing senilai Sin$ 50 ribu dan Rp 500 juta di Jakarta.
Selanjutnya, pada tanggal 28 Januari 2015, Agung mengaku menjadi perantara penyetoran uang di Sushi Teim Mall Taman Anggrek, Jakarta. senilai Rp 500 juta. Dia juga ikut menyerahkan duit di Paragon, Menteng pada tanggal 9 Oktober 2014. "Tapi saya tidak tahu nilai uangnya," kata Agung.
(sur)