Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Syarif mengaku terkejut dengan alasan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencopot jabatan Syamsudin Noor sebagai Wali Kota Jakarta Selatan karena dinilai tidak tegas dan terlalu baik. Menurut dia, seharusnya Ahok memberikan peringatan terlebih dahulu sebelum membuat keputusan.
"Kalau belum dikasih peringatan untuk tegas, itu yang menganggu pertimbangan-pertimbangannya. Nanti disebut pencopotannya karena tidak tegas. Itu lucu," kata Syarif ketika dihubungi wartawan, Selasa (11/8).
(Lihat Juga: Djarot Beberkan Alasan Pencopotan Wali Kota Jakarta Selatan)Menurut Syarif, berdasarkan peraturan, seharusnya sebelum dilakukan pencopotan jabatan, harus dilakukan pembinaan terlebih dahulu sedikitnya dua kali. Apalagi politisi Partai Gerindra itu menilai kesalahan Syamsudin pun tidak fatal namun lebih cenderung subjektif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ukuran ketegasan itu subyektif. Semestinya kasih peringatan dulu, kalau sudah berulang tidak dijalankan baru dicopot," kata Syarif.
Rencananya, Syamsudin Noor akan diganti oleh wakilnya Tri Kurniadi. Namun, pencalonan Tri belum disetujui DPRD DKI karena harus lebih dahulu melakukan rapat pertimbangan.
(Baca Juga: Wali Kota: Ribuan Warga Langgar Ketertiban Umum di Jaksel)
"Rencananya rapatnya kemarin. Cuma batal. Dijadwal ulang kalau tidak salah Kamis," ujarnya.
Sebelumnya diketahui bahwa Ahok mencopot jabatan Syamsudin sebagai Wali Kota Jakarta Selatan karena terlalu baik dalam memimpin wilayahnya.
Ahok mengungkapkan dirinya sudah beberapa kali meminta para lurah di wilayah Jakarta Selatan untuk bekerja di lapangan, namun tidak dilaksanakan.
"Berapa kali kami minta lurah-lurah kerja di lapangan tapi enggak diturutin. Orangnya terlalu baik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
Menurut Ahok, dirinya mengharapkan orang yang tegas dan siap kerja dalam memimpin Ibu Kota. Dia pun memastikan tidak segan untuk mencopot atau menurunkan jabatan para petinggi di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yang tidak mempunyai kriteria yang diharapkannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan alasan lain terkait dicopotnya Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin. Djarot justru mengatakan Syamsudin lambat dalam menjalankan tugasnya.
"Syamsudin Noor memang baik, tetapi karena agak lambat, termasuk membereskan PKL, lalu juga untuk pembebasan lahan MRT, jadi kami stafkan," kata Djarot saat ditemui di Balai Kota.
(utd)