Surya Tjandra: Komisioner KPK Tak Boleh Bicara ke Media

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2015 15:44 WIB
Ini sebutnya bagian independensi KPK dari intervensi publik dan komisioner lebih fokus bekerja.
Tim Pansel KPK menunggu kehadiran calon pimpinan KPK saat wawancara tahap akhir calon pimpinan KPK di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015. Sebanyak 19 calon pimpinan KPK menjalani tahapan wawancara selama tiga hari dan bersifat terbuka. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari unsur pengacara publik Surya Tjandra berpendapat para komisioner KPK tak perlu lagi memberikan keterangan kepada pihak media.

Surya mengatakan hal itu akan didiskusikan dengan empat komisioner lainnya, apabila di terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2015-2019. (Baca juga: Berbekal Rekomendasi Ahok, Surya Tjandra Maju Capim KPK)

"Akan ada momen tertentu di mana komisioner itu akan bablas. Pimpinan KPK tak boleh bicara ke media," ucap Surya di Gedung Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendapat ini dilontarkannya menjawab pertanyaan anggota Pansel Natalia Subagyo soal bagaimana caranya agar KPK dapat menjaga diri dari intervensi politik.

Surya menjawab, pimpinan lembaga antirasuah harus bersih dari ego dan tahu harus berhenti di mana dalam menghadapi tersebut.

Oleh sebab itu, Surya mengatakan akan merevisi kode etik KPK untuk membatasi ruang informasi dari pimpinan KPK ke pihak media. Menurutnya, pimpinan KPK harus lebih fokus bekerja. (Baca juga: Empat Kali Daftar KPK, Saut Pernah Tak Lolos Seleksi Berkas)

Tak hanya itu, Surya mengatakan dirinya akan meminta agar juru bicara KPK ditambah untuk menyikapi perubahan kode etik itu nantinya.

"Jubir ini kaderisasi karena akan jadi full-timer di KPK. Komisioner cuma empat tahun," katanya.

Surya Tjandra ini maju sebagai calon pimpinan KPK salah satunya dengan bekal rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Surya bakal menyebut Ahok adalah teladan baginya dalam pemberantasan korupsi.

"Perjuangan anti korupsi harus punya dampak langsung dalam kesejahteraan rakyat. Modelnya Pak Ahok,” ujarnya.

Surya Tjandra adalah satu dari lima kandidat yang diwawancarai Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK hari ini. Ini adalah hari terakhir dari wawancara terbuka bagi para capim KPK yang tersisa. (Baca juga: Capim dari Unsur KPK Mengaku Kesepian Selama Bekerja)

Lima orang yang dijadwalkan mengikuti tes wawancara terbuka hari ini adalah Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara Saut Situmorang, Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Sri Harijati, Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antarkomisi dan Instansi KPK Sujanarko, pengacara Surya Tjandra dan bekas Kapolda Papua Inspektur Jenderal Yotje Mendez.

Masing-masing kandidat akan mendapat waktu satu jam untuk tes wawancara. Pansel akan menanyai seputar inovasi, latar belakang, independensi dan konfirmasi transaksi rekening para kandidat. Tak hanya itu, kelima kandidat juga diberi waktu untuk mengemukakan gagasannya dihadapan masyarakat.

Pada tes wawancara hari pertama pada Senin lalu, Pansel mewawancarai tujuh kandidat yakni Ade Maman Suherman, Agus Rahardjo, Alexander Marwata, Brigjen Pol Basaria Panjaitan, Budi Santoso, Chesna Fizetty Anwar, dan Firmansyah TG Satya.

Sementara kemarin tujuh kandidat yang diwawancara adalah Giri Suprapdiono, Hendardji Soepandji, Jimly Asshiddiqie, Johan Budi Sapto Pribowo, Laode Muhamad Syarif, Mohammad Gudono, dan Nina Nurlina Pramono. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER