Seorang Residivis Diperiksa Terkait Mayat Dalam Kardus

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 06:15 WIB
Salah satu dari warga yang diperiksa merupakan residivis. Di kediamannya, polisi menemukan boks-boks kardus yang mirip dengan kardus tempat mayat ditemukan.
Salah satu dari warga yang diperiksa terkait mayat bocah dalam kardus merupakan residivis. Di kediamannya, polisi menemukan boks-boks kardus yang mirip dengan kardus tempat mayat ditemukan. (Dok.Detikcom/Yudhistira Amran Saleh)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan dua orang terperiksa terkait penemuan mayat bocah di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat, merupakan warga yang tinggal di lokasi pertama korban dinyatakan hilang.

Keduanya diperiksa usai polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di sekitar kediamannya, Minggu (4/10).

"Polisi melakukan penyisiran di lokasi pertama korban hilang. Polisi mendapati ada orang yang tinggal sendiri. Selain itu, anjing pelacak juga berhenti di rumah itu," ujar Krishna kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Krishna mengatakan, rumah yang dihampiri anjing pelacak merupakan rumah saksi pertama yang tidak disebutkan inisialnya.

Lanjut Krishna, polisi melakukan penggeledahan dan mendapati petunjuk kecil dari rumah tersebut. Namun Krishna enggan menyampaikan secara terbuka temuan bukti tersebut.

Usai menggeledah rumah tersebut, polisi mendatangi pemilik rumah dan membawanya untuk diperiksa sebagai saksi serta mengambil sampel Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) -nya untuk kepentingan penyelidikan.

Lebih lanjut, selain rumah yang dihampiri oleh anjing pelacak, polisi juga mendapati seorang residivis tinggal di wilayah pertama kali korban dinyatakan hilang.

Di rumah sang residivis tersebut ditemukan sejumlah barang bukti yang mirip dengan barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) penemuan bocah malang tersebut.

"Dia tinggal di bedeng dan berusia 39 tahun. Ada boks-boks, ada kardus-kardus dan mainnya sama anak-anak kecil. Kami periksa, karena kardus-kardusnya mirip dengan kardus tempat menaruh mayat korban," ujarnya.

Krishna menyatakan polisi tidak dapat dengan mudah menetapkan tersangka berdasarkan beberapa bukti-bukti hasil olah TKP tersebut. Dia mengaku perlu kehati-hatian untuk mengungkap kasus tersebut dan menetapkan tersangka.

"Ada kriteria dan parameter dalam penyelidikan ini. Karena bisa jadi berkembang," ujarnya.

Sebelumnya, Tim gabungan Kepolisian Resor Jakarta Barat dan unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya terus mendalami penyelidikan terhadap penemuan jenazah anak perempuan yang ditemukan tewas di sebuah gang di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Jumat (2/10) malam lalu.

Penemuan jenazah bocah perempuan berumur 9 tahun itu membuat geger warga lantaran tubuhnya didapati meringkuk di dalam kardus dengan kondisi tanpa busana.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara di lapangan, jenazah meninggal dengan mulut disumpal kain dan tangan dalam keadaan terikat.

Hasil autopsi mengungkap adanya tindak kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korban. Terdapat bekas luka pada bagian leher yang disebabkan benda tumpul sehingga menyebabkan korban kesulitan bernapas.

Selain itu, ditemukannya sperma pada kemaluan korban juga mengungkap dugaan adanya tindakan kekerasan seksual sebelum korban dibunuh. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER