Cap Tangan Antikorupsi, Johan Budi Minta Publik Lebih Peduli

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 12:26 WIB
Plt Pemimpin KPK Johan Budi berpesan agar tak berhenti sedetik pun dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia meski ada beragam hambatan.
Pelaksana Tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo turut dalam gerakan cap tangan melawan korupsi menjelang perayaan Hari Antikorupsi, Senin (30/11) (CNN Indonesia/Aghnia Adzkia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi Sapto Pribowo turut dalam gerakan cap tangan melawan korupsi menjelang perayaan Hari Antikorupsi yang jatuh 9 Desember 2015 mendatang. Johan berpesan untuk tak berhenti sedetik pun dalam memberantas tindak pidana luar biasa itu di Indonesia meski ada beragam hambatan.

Johan menuliskan pesan tersebut di sehelai kain berukuran sekitar 30 cm x 20 cm. Usai menulis, Johan mencelupkan kedua telapak tangannya dalam cat dan menempelkannya ke kain perca tersebut untuk membentuk pola tapak tangannya.

"Ini gerakan untuk menarik publik agar peduli terhadap pemberantasan korupsi, sekaligus untuk menghidupkan marwah pemberantasan korupsi," kata Johan di KPK, Jakarta, Senin (30/11).

Johan melanjutkan, Hari Antikorupsi yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2015 nanti akan dirayakan selama dua hari pada tanggal 10 dan 11 Desember 2015 di Bandung. Gelaran akbar saban tahun ini memiliki tagline, "Prung, gak pake korupsi."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Johan, sedikitnya 30 pegawai komisi antirasuah turut melakukan hal serupa misalnya jaksa KPK Dodi Sukmono. Dodi mengatakan, gerakan ini dapat membakar semangat untuk bebas dari korupsi. Dody juga mengingatkan publik untuk memulai antikorupsi dari diri sendiri.

"Ini simbol saja. Lebih pas korupsi dimulai dari diri sendiri Misal budaya antri, biasanya kita malas. Semangat antikorupsi harus dimulai dari kecil, sampai nanti mati di dunia harus melakukan yang bersih," kata Dodi usai mencap tangannya.

Sementara itu, anggota Komunitas Rumpun Indonesia sekaligus inisiator gerakan ini, Indra Bayu, mengatakan panitia menyediakan 20 ribu cap tangan untuk masyarakat Indonesia di berbagai kota seperti Bandung dan Jakarta.

Cap tangan ini berarti setop dan mencagah korupsi. "Sejauh ini sudah 10 ribu yang berpartisipasi. Kami ingin semua lapisan masyarakat ikut saling mendukung pemberantasan korupsi dan memiliki integritas," kata Indra.

Dari kain-kain yang telah diberi cap tangan, terdapat beberapa pesan pemberantasan korupsi antara lain, "Kembalikan Negeri ini pada Indonesia. Lepaskan dari jerat koruptor bedebah!", "Wanita sejati bersih dari korupsi", dan "Malu, harta hasil korupsi." (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER