Dita Ceritakan Kronologi Lengkap Pemukulan oleh Masinton

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 01 Feb 2016 15:34 WIB
Dita Aditia Ismawati, staf ahli DPR, mengatakan matanya ditonjok oleh anggota Komisi Hukum DPR asal PDIP, Masinton Pasaribu. Ia melapor ke Bareskrim Polri.
Dita mengatakan matanya ditonjok oleh anggota Komisi Hukum DPR asal PDIP, Masinton Pasaribu. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dita Aditia Ismawati, staf ahli DPR, menyampaikan kronologi pemukulan dirinya oleh anggota Komisi Hukum Masinton Pasaribu, usai bertemu pengurus Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Apik) di kantor mereka.

Perempuan 27 tahun yang menjadi asisten pribadi Masinton itu menceritakan rangkaian peristiwa versinya disertai emosi dan tangis.

Menurut Dita, pemukulan bermula saat dia berkunjung ke Camden Bar di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, 21 Januari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kala itu Dita bersama teman-temannya berkumpul di Camden sejak pukul 21.00 WIB. Saat itulah Masinton sempat menghubungi Dita untuk menanyakan keberadaannya.

"Pada pukul 22.17 WIB, pelaku (Masinton) bertanya posisi saya di mana. Saya share location, kemudian pelaku menelepon beberapa kali. Saya angkat, saya bilang ‘Gue sama temen-temen.’ (Masinton menjawab) 'Di mana itu? Kenapa kok enggak balik?' Kemudian saya jawab 'Ini di Camden, udah ya kepala gue puyeng,' langsung saya tutup teleponnya," kata Dita di kantor LBH Apik, Jakarta Timur, Senin (1/2).

Tak berapa lama setelah dia menutup telepon, ujar Dita, Masinton datang ke Camden Bar. Dita mengetahui kedatangan Masinton dari kehadiran sopir pribadinya, Husni, di meja tempat ia berkumpul bersama teman-temannya.

Setelah dihampiri Husni, Dita pun keluar menuju mobil Masinton. Saat menemui bosnya saat itu, Dita mengaku diminta Masinton untuk segera pulang dari Camden.

"(Masinton berkata) 'Balik gak kau.' (Dita jawab) 'Oh iya, tunggu tas gue masih ketinggalan.' Lalu saya kembali ke kafe dan pamit ke teman-teman. Saya keluar, di mobil saya duduk di depan. Hanya ada tiga orang (dalam mobil). Di samping saya sopir, di tengah pelaku (Masinton)," kata Dita.
Di mobil, Dita mengaku dicecar pertanyaan oleh Masinton. Ia ditanya berkali-kali mengenai kegiatannya di Camden Bar bersama kawan-kawannya.

Saat masih diinterogasi oleh Masinton itu, Dita meminta tolong kepada Husni untuk mengambil mobil miliknya yang terparkir di Kantor Partai Nasdem DKI Jakarta. Dita tercatat sebagai kader NasDem.

Permintaan tersebut dituruti oleh Husni, dan setelah sang sopir turun dari mobil, Masinton langsung menuju belakang setir kendaraannya.

"Saya terus ditanya 'Lagi ngapain di sana?' Saya bilang 'Enggak ngapa-ngapain'. Saya nangis, dia bilang 'Diam kau. Malah nangis kau, diam'. Sampai di Cawang sudah terlihat apartemen saya, lalu pelaku tidak menurunkan saya sampai saya dibawa putar masuk tol. Dia masih bertanya 'Kenapa kau malah nangis?' Ya saya nangis karena diomelin, manusiawi kan. Kemudian sampai Cawang lagi, saya tidak diturunin, saya bilang 'Gue mau pulang, udah capek.' Terus dia bilang 'Diem lu'," ujar Dita.

Saat itulah, kata Dita, Masinton justru memukul mata kanannya. Setelah dipukul, Dita merasakan matanya gelap dan berkunang-kunang. Ia bertanya kenapa Masinton memukulnya. Namun tak ada jawaban keluar dari mulut Masinton.

Dita menangis saat menceritakan kisahnya di LBH Apik, Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Karena tak mendapat jawaban, Dita langsung berusaha menghubungi temannya. Tapi, kata dia, ponselnya malah dirampas oleh Masinton.

"Saya bilang 'Kembaliin ponsel gue. Itu hape gue beli sendiri, jangan dibanting.’ Pelaku langsung menyerahkan hape saya dan saya terus tanya 'Kenapa gue harus ditonjok, gue mau lapor polisi dan ke rumah sakit'. Baru setelah itu saya diturunin di pinggir jalan dekat apartemen," kata Dita.
Pascaturun dari mobil Masinton, Dita mengatakan langsung menuju taksi di depan apartemennya. Ia lantas diantar sang sopir taksi menuju Polsek Jatinegara untuk melaporkan kejadian pemukulan tersebut.

Sesampainya di Polsek Jatinegara, Dita diminta untuk melakukan visum terlebih dahulu. Ia pun diantar polisi ke RSUD Budi Asih pada Jumat dini hari, 22 Januari, pukul 00.20 WIB.

Usai visum, polisi menyarankan Dita untuk beristirahat sebelum membuat Berita Acara Pemeriksaan pada hari Sabtu, 23 Januari. Namun Dita tak kembali ke Markas Polsek Jatinegara karena dirawat di RS Aini sampai hari Minggu, 24 Januari.

Kemarin,  Dita akhirnya melaporkan Masinton ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri atas tuduhan penganiayaan terhadapnya. Namun Masinton membantah tudingan itu. Ia menyebut laporan Dita tersebut "Tidak benar."
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER