NU: Tantangan Bangsa Jauh Lebih Besar dari Kasus Ahok

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 20:03 WIB
Ketimbang meluangkan waktu untuk kasus Ahok, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj meminta nahdliyin memikirkan agenda dan tantangan bangsa yang lebih besar.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan kepada warga nahdliyin bahwa banyak tantangan bangsa yang lebih penting ketimbang fokus pada kasus Ahok. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj meminta nahdliyin (warga NU) tak hanya fokus pada proses hukum kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ia mengajak seluruh warga NU percaya kepada proses hukum Polri. Sebab Kapolri Jenderal Tito Karnavian, kata Said, telah berjanji menyelidiki kasus Ahok secara terbuka.

"Ada agenda lebih besar dari pada ini. Tantangan ekonomi, tantangan budaya, radikalisme, terorisme. Aduh, jauh lebih besar dari pada satu orang ini (Ahok), lah," kata Said Aqil di Kantor PBNU, Senin (7/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbauan Said Aqil ini sejalan dengan pesan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan konsolidasi guna membangun Indonesia.

Konsolidasi itu salah satunya dilakukan bersama NU sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi keumatan serta menangkal radikalisme dan terorisme.

Oknum 4 November

Soal 4 November, Said Aqil juga turut menduga ada oknum yang menunggangi demo besar tersebut sehingga berujung ricuh usai salat Isya.

Menurutnya, oknum itu yang merusak tujuan awal aksi menuntut keseriusan pemerintah menuntaskan proses hukum terhadap Ahok.

"Kami tidak yakin dilakukan pengunjuk rasa aksi damai 4 November. Kami menengarai dilakukan kelompok yang ingin merusak kemurnian dan niat suci aksi damai," ujarnya.

Ia mengatakan, NU sudah membatasi warganya dalam berdemo. Warga NU diperbolehkan berdemo asal tidak membawa atribut NU dan tertib seperti yang diinginkan pemerintah dan diatur undang-undang.

Selain itu, kata Said, tak seluruh warga NU, terutama warga di daerah, mengikuti Aksi Bela Islam tiga hari lalu.

"Kalau warga NU demo, tak muat Jakarta. NU didirikan bukan untuk demo, tapi membawa masyarakat," ucapnya. (wis/rel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER