Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan ingin bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo. Dalam pertemuan nanti, SBY akan bicara blak-blakan dan mengklarifikasi soal berbagai isu.
SBY berencana membicarakan berbagai isu mulai dari demonstrasi 4 November 2016 hingga terkait makar.
”Kalau bisa bertemu, saya ingin bicara dengan beliau blak-blakan siapa yang beri info intelijen kepada beliau, aksi 411, menunggangi, pemboman dan urusan makar,” kata SBY saat menggelar jumpa pers di Wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (1/2).
“Saya ingin melakukan klarifikasi secara baik, dengan niat dan tujuan yang baik supaya tidak menyimpan, baik saya dan Pak Jokowi, prasangka, praduga, perasaan enak tidak enak, dan saling curiga," kata SBY lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SBY mengadakan konferensi pers khusus menanggapi sidang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Selasa (31/1) kemarin. Dia menyebutkan penyadapan ilegal sebagai kejahatan serius.
“Saya soroti masalah itu. Kalau benar percakapan saya dengan Ma’aruf atau dengan siapa saja disadap tanpa dibenarkan undang-undang, itu namanya penyadapan ilegal,” kata SBY di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/3).
Dalam sidang Ahok kemarin, kuasa hukum Humphrey Djemat menuding Ketua MUI Ma'ruf Amin mendapat telepon dari SBY yang meminta MUI mengeluarkan fatwa soal ucapan Ahok yang mengutip surat Al Maidah ayat 51. Fatwa tersebut dikeluarkan pada Oktober 2016.
(yul)