Jakarta, CNN Indonesia -- Kericuhan terjadi di Jalan RM Harsono, depan gedung Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan usai digelarnya sidang penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pedemo kontra Ahok sempat bentrok dengan aparat kepolisian, mereka melempar batu dan botol minuman ke arah aparat.
Peristiwa bermula terjadi sekitar pukul 13.15 WIB saat para pedemo pro dan kontra Ahok membubarkan diri dan hendak meninggalkan area gedung kemnterian.
Ketika itu kepolisian yang berjaga di depan Gedung Kementerian Pertanian telah memberi instruksi kepada dua kubu massa yang melakukan aksi kawal sidang Ahok untuk membubarkan diri. Kawat duri yang dibentang untuk membatasi kedua kubu massa di Jalan RM Harsono kemudian perlahan mulai dibuka oleh pihak kepolisian.
Massa yang berada di depan Gedung Kementan perlahan mulai membubarkan diri. Tak lama kemudian, terjadi kemacetan parah. Sejumlah kendaraan yang coba melewati Jalan RM Harsono lantas tertahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum usai polisi berusaha memecah kemacetan tersebut, sejumlah massa kontra Ahok yang masih berada disekitar Gedung Kementan justru memanas.
Mereka berlari ke arah Gedung Kementan sambil melempar batu dan botol minuman ke arah polisi. Ada pula yang tampak membawa bambu. Polisi yang masih berjaga langsung membentuk barikade untuk menahan massa. Dibantu oleh sejumlah Laskar FPI berseragam putih.
Salah satu koordinator massa kontra Ahok coba menenangkan kawanannya yang seketika memanas melalui pengeras suara.
"Mundur, polisi itu muslim. Jangan di serang. Sesama muslim jangan jadi korban. Jangan gara-gara kafir, sesama muslim bersitegang," katanya.
Kepolisian membutuhkan waktu setidaknya setengah jam untuk menenangkan massa. “Kericuhan yang terjadi antara massa dan polisi disebabkan kesalahanpahaman,” Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan, Kamis (20/4).
Massa aksi kontra Ahok menganggap polisi yang berjaga menghalangi sejumlah peserta aksi yang sudah bergerak pulang melewati Jalan RM Harsono.
Padahal, saat itu, polisi memang belum membuka sepenuhnya ruas jalan di muka Gedung Kementan tersebut lantaran massa pro Ahok di sisi jalan menuju Pasar Minggu belum sepenuhnya membubarkan diri.
Mencegah terjadi bentrok, sejumlah aparat menghentikan massa kontra Ahok dan meminta mereka kembali ke arah yang berlawanan, yaitu menuju Ragunan. Saat itulah sejumlah orang mulai memanas.
"Kalau massa di sisi Ahok memang belum klir, jalanannya enggak akan saya buka. Kalau kamu kesana nanti situasinya beda lagi. Malah bikin ricuh. Makanya disuruh mundur," kata Iwan kepada salah seorang koordinator massa kontra Ahok yang tampak emosi.
Lebih lanjut Iwan mengatakan, “sembilan belas kali sidang, enggak pernah kejadian begini. Baru kali ini. Ya sudah, saya bilang. Jaminannya saya. Pokoknya klir, ya," jelas Iwan kepada awak media.