Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP PDIP
Hendrawan Supratikno mengaku sudah mendengar lama soal adanya rencana pertemuan antara Presiden
Joko Widodo dengan Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN)
Amien Rais.
PDIP, kata Hendrawan mendukung pertemuan tersebut dilangsungkan.
"Saya dengar hal tersebut sudah lama. Tinggal tunggu waktu yang cocok, dan rangkaian kunjungan yang direcanakan," kata Hendrawan kepada
CNNIndonesia.com, Kamis (31/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hendrawan tipikal Amien memang susah ditebak. Dulu, Amien juga disebut kerap mengkritik rezim
Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Namun, kata Hendrawan, keduanya tiba-tiba melakukan pertemuan di Bandara Halim Perdanakusumah dan berdamai.
Peristiwa yang terjadi pada bulan Mei 2007 silam itu memang sempat menyita perhatian publik. SBY dan Amien saat itu sempat silang pendapat secara frontal soal dana nonbudgeter Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) serta dana dari Washington. Namun, usai pertemuan di Bandara Halim, keduanya saling bermaafan dan mengakui silang pendapat keduanya bersifat politis.
Untuk itu, Hendrawan mengaku bisa saja pertemuan Amien-Jokowi dilakukan di rumah pribadi, saat solat berjamaah atau saat seminar maupun muktamar.
 SBY sempat dikitrik oleh Amien Rais namun keduanya kemudian bisa berdamai. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari) |
"Dulu pak Amien ketemu SBY di Bandara. Pak Amien itu orang yang aneh, susah ditebak tapi pada dasarnya rasional. Beliau lulusan Universitas Chicago yang terkenal. Suka melakukan hal-hal yang kurang lazim. Kadang-kadang
out of the box, bahkan
out of orbit," selorohnya.
Lebih dari itu, Anggota Komisi XI DPR RI itu menekankan PDIP akan tetap mendukung komunikasi politik horizontal-lateral dengan semua pihak, termasuk dengan Amien. PDIP, imbuh dia, saat ini terus berusaha melembagakan dan membudayakan politik persaudaraan dan politik gotong royong.
"Komitmen kolektif kita adalah membangun keadaban politik yang maju dan inklusif," katanya.
Kendati demikian, Hendrawan mengaku belum mau terburu-buru menyimpulkan pernyataan Amien yang mengungkit pertemuan dengan Jokowi memiliki indikasi akan adanya koalisi di Pilpres 2019 atau melunaknya sikap Amien ke pemerintahan Jokowi.
 Amien Rais minta pertemuannya dengan Jokowi bisa dilangsungkan di kediamannya. (CNN Indonesia/Abi Sarwanto) |
Menurut Hendrawan, sikap Amien yang mau bertemu Jokowi bisa diartikan jika mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu tetap berusaha menjaga kesadaran dan rasionalitas kebangsaannya di tengah kritik yang dilontarkannya pada pemerintah.
"Di tengah kritiknya, Pak Amien berusaha menjaga kesadaran dan rasionallitas kebangsaan. Jangan buat kesimpulan yang tergesa-gesa. Biar semua berjalan wajar-wajar saja," kata Hendrawan.
Sebelumnya, Amien Rais mengklaim ada sejumlah pihak yang berupaya mempertemukan dirinya dengan Presiden Joko Widodo. Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional itu mengatakan, dirinya siap kalau memang Jokowi ingin bertemu.
"Saya enggak perlu sebut nama-nama siapa, memang sebulan terakhir ada yang berusaha pertemukan saya dengan Pak Jokowi," ujar Amien saat menghadiri acara buka puasa bersama di kediaman Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (30/5).
Namun, Amien tidak ingin jika dirinya yang datang ke Istana Negara. Ia khawatir hal itu akan menjadi isu bahwa dirinya menyambangi Istana karena ada kepentingan politik tertentu.
Oleh karena itu, Amien menginginkan pertemuan itu dilakukan di kediamannya di Yogyakarta.
"Kalau diundang, saya nggak mau ya. Nanti dijungkirbalikan, 'Amien Rais sudah sowan ke istana, dapat apa dia?' Saya enggak mau. (Jokowi) Datanglah ke Amien Rais, rakyat biasa, enggak ada masalah," kata Amien.
(dal/osc)