Suara Lurah Jakarta Sambut Dana Kelurahan Rezim Jokowi

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 23 Okt 2018 08:30 WIB
Sejumlah lurah di Jakarta mengaku selama ini tercukupi dengan pembiayaan dari APBD DKI, namun mereka menyambut baik rencana Jokowi kucurkan Dana Kelurahan.
Foto udara penampang kota di Jakarta. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mencairkan dana kelurahan pada Januari 2019 disambut baik sejumlah lurah di DKI Jakarta. Beberapa yang ditemui CNNIndonesia.com mengatakan dana tersebut diharapkan bisa difungsikan untuk pembangunan sejumlah infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Salah satunya Lurah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Setiyawan. Menurut dia jika terealisasi, pihaknya akan mengalokasikan dana kelurahan itu untuk peningkatan kualitas sanitasi warga.


Pasalnya dari sembilan rukun warga (RW) yang ada, masih banyak warga yang tinggal di wilayah Kampung Melayu tidak memiliki septic tank. Setiyawan menyebut banyak dari warganya tersebut yang masih mengalirkan limbah manusia ke sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kami diberikan kewenangan atas dana itu untuk apa, saya akan prioritaskan untuk penanganan sanitasi. Misalnya membuat septic tank komunal," ujar Setiyawan saat ditemui di kantornya, Senin (22/10).

Dana Kelurahan dan Urgensinya Bagi WargaLurah Kampung Melayu, Setiyawan. (CNN Indonesia/Tutiek)
Setiyawan juga menilai dana kelurahan bisa dialokasikan untuk perbaikan rumah warga dan tata ruang perumahan. Pasalnya, beberapa rumah warga yang ada di wilayahnya tidak layak huni.

Selain itu di beberapa titik, jarak antarrumah sangat dekat. Bahkan, sinar matahari saja sulit untuk menerangi jalan di sekitar perumahan warga di sana.

"Selain sanitasi penataan tata ruang karena banyak rumah yang terlalu rapat. Beberapa titik sangat sempit gangnya atapnya saling menyambung, jadi di situ gelap. Beberapa di RW 5, 6 dan 7. Ini kan enggak sehat," kata Setiyawan.

Setiyawan mengatakan selama ini dana yang dialokasikan ke kelurahan Kampung Melayu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta. Jumlahnya mencapai sekitar Rp6 miliar.

Dari jumlah Rp6 miliar itu, kata dia, berbagai kebutuhan masyarakat telah terpenuhi termasuk untuk operasional RT, RW, kelurahan, dan pengelolaan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

Jika ditambah alokasi dana dari pemprov DKI dan kerjasama dengan berbagai dinas pemerintahan, kata Setiyawan, maka kebutuhan umum warga secara umum selama ini sudah terpenuhi. 

"Saya rasa program normal sudah tercakup semua, posyandu sudah ada, pembinaan kerohanian sudah ada, karang taruna juga ada," kata Setiyawan.

Selanjutnya...Lurah lain masih bingung pertanggungjawaban dana kelurahan...

Tanggung Jawab Lurah yang Berbeda dengan Kades

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER