Kasus Rizieq Dinilai Geser Perhatian Kemenangan Gibran-Bobby

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 23:16 WIB
Pengumuman penetapan tersangka Rizieq Shihab dinilai menggeser perhatian masyarakat terhadap kemenangan anak dan mantu Presiden Jokowi di Pilkada 2020.
Penetapan tersangka Pemimpin FPI Rizieq Shihab dinilai untuk menggeser perhatian masyarakat terhadap kemenangan anak dan mantu Presiden Jokowi di Pilkada 2020. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat komunikasi politik dari lembaga riset KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo mengatakan penetapan Imam Besar FPI Rizieq Shihab sebagai tersangka kasus kerumunan di Petamburan telah mengalihkan perhatian publik atas kemenangan anak dan menantu Presiden Joko Widodo di Solo dan Medan.

Menurut Kunto, kemenangan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dalam Pilkada 2020 mestinya menjadi perhatian publik karena terkait dinasti politik dalam pusaran orang nomor satu Indonesia tersebut.

"Beritanya Habib Rizieq akan menutupi agenda publik tentang Gibran dan Bobby," kata Kunto lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Kamis (10/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kunto menyebut peristiwa ini terjadi secara tak disengaja. Pasalnya, masalah Rizieq telah menjadi perhatian publik dalam dua bulan terakhir sejak kepulangannya dari Arab Saudi.

Sebagai informasi, penyidik Polda Metro Jaya menetapkan Rizieq Shihab sebagai tersangka pelanggaran protokol kesehatan dalam kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putrinya di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.

Selain Rizieq, polisi juga menjerat enam tersangka, termasuk Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Maman Suryadi dan Ketua Umum FPI selaku Penanggung Jawab Acara Sobhri Lubis sebagai tersangka dalam perkara kerumunan di Petamburan.

Penetapan tersangka Rizieq dan kawan-kawan ini berdasarkan gelar perkara yang dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Selasa (8/12). Pengumuman penetapan tersangka Rizieq dilakukan sehari setelah pemungutan suara Pilkada 2020.

Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo dari partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) menggelar jumpa pers hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). Berdasarkan hasil hitung cepat internal partai hingga Rabu (9/12/2020) sore, pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa memperoleh suara sekitar 85 persen, atau unggul atas pasangan Bagyo Wahyono-FX. Suparjo dengan suara sekitar 14 persen pada pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo Pilkada 2020. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.Calon Wali Kota dari partai PDI Perjuangan Gibran Rakabuming Raka saat menggelar jumpa pers hasil hitung cepat internal partai di kantor DPC PDI Perjuangan, Purwosari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/12/2020). (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww)

Dinasti Politik

Di sisi lain, Kunto mengatakan tak ada aturan yang melarang seorang kepala pemerintahan mengikutsertakan kerabat dekatnya ikut dalam pemilihan elektoral. Kasus serupa nyatanya banyak terjadi di negara lain seperti di Amerika.

Menurutnya, dinasti politik di lingkungan Jokowi jadi sorotan sebab berkaitan dengan etika politik.

Sebagai presiden, kata Kunto, Jokowi tentu memiliki infrastruktur politik untuk memenangkan anak dan mantunya hingga ke tampuk kekuasaan. Hal itu telah terlihat sejak drama pengusungan Gibran dan Bobby di internal partai.

"Walaupun status Jokowi dalam tanda petik adalah petugas partai. Tapi dia tetap presiden RI, yang sangat punya infrastruktur politik kuat. Dia bisa bargaining dengan struktur partainya sendiri untuk mengajukan nama Gibran dan Bobby kan," katanya.

Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution (kiri), Aulia Rachman (kanan) menyampaikan sambutan terkait hitungan cepat perolehan suara Pilkada Kota Medan 2020, di Medan, Sumatera utara, Rabu (9/12/2020). Sejumlah lembaga survei menyebutkan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasution-Aulia Rachman unggul mengalahkan pasangan calon Akhyar Nasution-Salman Alfarisi.  ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/Lmo/aww.Pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan nomor urut dua Bobby Nasution (kiri), Aulia Rachman (kanan) menyampaikan sambutan terkait hitungan cepat perolehan suara Pilkada Kota Medan 2020, di Medan, Sumatera utara, Rabu (9/12/2020). (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/Lmo/aww)

Hasil sementara Sistem Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat, pasangan Gibran-Teguh jauh mengungguli lawannya, Bagyo Wahyono-FX Supardjo (BaJo) di Pilkada Solo.

Hingga 52 persen suara masuk, Gibran-Teguh meraih 86,4 persen dalam hasil sementara. Jauh di atas pasangan Bajo yang hanya mampu mengantongi 13,6 persen suara sisanya.

Sementara Bobby-Aulia Rachman unggul tipis dari petahana Akhyar Nasution-Salman Alfarisi dengan 4,8 persen suara. Bobby-Aulia memperoleh 128.197 suara atau 52,4 persen. Sementara, Akhyar-Salman memperoleh 116.358 suara atau 47,6 persen dari suara yang telah masuk.

(thr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER