Daerah Prioritaskan Vaksinasi Nakes Lansia

CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2021 18:15 WIB
Nakes lansia jadi target vaksinasi kalangan manula di berbagai daerah lantaran tugasnya yang berisiko terpapar Covid-19.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalismaa)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sejumlah daerah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 lansia bagi tenaga kesehatan (nakes) uzur demi perlindungan dalam penanganan Covid-19.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Febriadhitya Prajatara menyatakan pihaknya langsung menyasar nakes lansia begitu izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar.

Dalam melakukan vaksinasi ini Pemkot Surabaya bekerjasama dengan beberapa rumah sakit, yakni Rumah Sakit Premier Surabaya, Rumah Sakit Husada Utama, Rumah Sakit Ibu dan Anak Putri Surabaya dan lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya kan vaksin Sinovac gelombang pertama itu untuk nakes usia 18-59 tahun. Nah, baru kemarin diumumkan bahwa vaksin itu juga bisa dipakai untuk nakes lansia, sehingga kami langsung melakukannya," kata Febri, Selasa (9/2)

"Prosesnya sama saja, harus melalui beberapa tahapan seperti verifikasi, screening, penyuntikan vaksin dan pemantauan," lanjut dia.

Nakes lansia itu, kata dia, adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Beberapa di antaranya bahkan ada yang bergelar professor.

Ia juga memastikan bahwa jumlah nakes lansia di Surabaya sekitar 1.500 orang. Mereka akan menerima vaksin di rumah sakit tempat kerjanya atau tempat prakteknya.

Penyuntikan vaksin dosis pertama itu digelar Senin (8/2). Sedangkan dosis kedua nantinya akan digelar empat pekan ke depan atau lebih panjang dua minggu daripada vaksinasi non-lansia.

"Sedangkan untuk penyuntikan kedua, sesuai ketentuan akan dilakukan empat minggu setelahnya, jadi berbeda dengan yang nakes sebelumnya yang hanya dua minggu," ujarnya.

Senada, Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi memprioritaskan nakes lansia karena masih dalam tahapa vaksinasi bagi tenaga medis.

"Tahapan vaksinasi Covid-19 memang baru ditujukan untuk tenaga kesehatan. Prosesnya masih terus berjalan dan sekarang ada tambahan untuk tenaga kesehatan (nakes) lansia yang sebelumnya belum boleh menerima vaksin," kata dia, Selasa (9/2).

Menurut dia, sasara awal vaksinasi ini adalah 37 nakes lansia.

Sementara, vaksinasi Covid-19 tenaga kesehatan di Kota Yogyakarta yang dimulai sejak pertengahan Januari sudah mencapai 70 persen.

"Masih ada 30 persen nakes yang baru memperoleh suntikan pertama dan jumlahnya terus bertambah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani mengatakan pihaknya belum menerima keluhan apapun dari nakes yang sudah menjalani vaksinasi.

"Biasanya keluhan yang muncul adalah menjadi lebih mudah mengantuk. Seperti saya usai menerima suntikan kedua, menjadi lebih mudah mengantuk. Padahal usai suntikan pertama tidak ada perubahan apapun," katanya.

Berikut 7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan.Berikut 7 vaksin Covid-19 yang akan diedarkan di dalam negeri berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)

Terpisah, Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, melaksanakan vaksinasi pada tenaga kesehatan lanjut usia di fasilitas kesehatan (faskes) yang sama dengan vaksinasi tahap sebelumnya.

"Kami sudah mulai melakukan vaksinasi pada nakes lansia, dan pelaksanaannya pada sejumlah fasilitas kesehatan seperti saat imunisasi terhadap nakes yang ada di Kota Pontianak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu di Pontianak, Selasa (9/2) dikutip dari Antara.

Menurut data Dinas Kesehatan, dari 6.279 tenaga kesehatan yang hadir untuk menjalani vaksinasi Covid-19 hanya 4.200 yang mendapat suntikan vaksin.

Sebanyak 2.079 orang lainnya dinilai tidak layak menjalani vaksinasi Covid-19 karena punya penyakit bawaan atau sudah pernah terinfeksi virus corona.

"Kalau dari sasaran awal sebanyak 5.137 orang nakes yang akan divaksinasi maka capaiannya saat ini sudah sebesar 81,75 persen. Sementara kalau dari yang hadir sebanyak 6.279 orang, maka capaiannya sebesar 66,88 persen untuk cakupan imunisasi suntikan pertama," tutur Sidiq.

Penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 pada tenaga kesehatan, menurut dia, sampai sekarang masih berlangsung dan ditargetkan selesai pertengahan Februari tahun 2021.

Tanpa Keluhan

Salah satu nakes lansia yang menerima vaksin, Prof dr Bambang Priambodo (72), dokter spesialis orthopedi, mengaku tidak merasakan apapun usai vaksinasi.

"Saya sudah ingin [divaksin] dari lama. Dan saya ditelepon RS, saya semangat untuk vaksin," kata dia.

Menurutnya, nakes lansia itu seharusnya memang mendapat prioritas juga. Sebab, mereka juga berisiko tertular karena masih melakukan praktek.

Infografis Alur Penyuntikan Vaksin Covid-19Infografis Alur Penyuntikan Vaksin Covid-19. (Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

"Yang tua harusnya didulukan, supaya lebih safe. Nakes diutamakan, tua juga diutamakan," ujarnya.

Kendati demikian, ia menyebut bahwa vaksin bukanlah segala-galanya. Ia menyebut protokol kesehatan tetap harus diterapkan secara disiplin.

"Karena memang vaksin bukan segala-galanya. Meskipun divaksin, harus tetap menjaga diri, prokes harus diutamakan," pungkas dia.

Direktur Utama RS Panti Rapih, Yogyakarta, Triputro Nugroho pun mengaku tak mengalami gejala apapun usai vaksinasi.

"Sejauh ini tidak ada keluhan apapun. Tenaga kesehatan penting memperoleh vaksin karena mereka berada di garda paling depan untuk menangan pasien," katanya.

Di RS Panti Rapih tercatat 53 nakes lansia yang didaftarkan untuk menerima vaksinasi. RS akan melakukan vaksinasi bertahap untuk 15 nakes lansia tiap harinya disamping terus menyelesaikan vaksinasi untuk nakes lainnya.

Setelah vaksinasi tenaga kesehatan selesai, pemerintah akan melaksanakan vaksinasi Covid-19 pada petugas pelayanan publik termasuk guru, aparatur sipil negara, dan aparat TNI-Polri lalu melanjutkannya dengan vaksinasi pada masyarakat umum.

(frd/antara/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER